Kandy, Sri Lanka, MINA – Ribuan warga Buddha yang dipimpin oleh kelompok biksu Sri Lanka mengadakan demonstrasi di kota peziarah Kandy, Senin (3/6), menuntut pemecatan tiga politisi Muslim.
Demonstrasi itu menciptakan kondisi mencekam di kota 115 kilometer (70 mil) timur ibu kota Kolombo. Toko-toko dan kantor-kantor ditutup.
Kantor Presiden Maithripala Sirisena mengatakan, dua pemimpin Muslim telah turun dari jabatan mereka sebagai gubernur provinsi, demikian Nahar Net melaporkan.
Gubernur provinsi Timur dan Barat, keduanya pemimpin Muslim yang ditunjuk Sirisena. Mereka mengajukan pengunduran dirinya. Namun, pernyataan singkat kantor kepresidenan tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Sementara itu di dalam Kuil Gigi Kandy yang terkenal, tempat umat Buddha meyakini gigi Buddha diabadikan di sana, biksu terkemuka Athuraliye Ratana mengakhiri apa yang disebutnya “puasa kematian” sejak akhir pekan setelah pengunduran dua gubernur Muslim.
Biksu itu dibawa pergi dengan ambulans untuk perawatan medis.
Juga hadir pada hari itu adalah Galagodaatte Gnanasara, seorang biksu penghasut konflik yang dibebaskan dari penjara atas pengampunan presiden akhir bulan lalu, sosok yang telah lama dituduh menghasut kejahatan kebencian terhadap Muslim.
Biksu Ratana yang juga anggota parlemen, menuntut pemecatan dua gubernur provinsi dan Menteri Perdagangan Rishad Bathiudeen.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Sumber-sumber politik mengatakan, semua menteri Muslim diperkirakan akan mengundurkan diri dari pemerintah negara pulau mayoritas Buddha itu secara massal, jika Bathiudeen dipaksa mundur. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan