Tangier, MINA – Lebih dari 1.000 orang berunjuk rasa di kota tangier/">pelabuhan Tangier, Maroko pada Ahad (20/4), menentang rencana berlabuhnya kapal yang disebut membawa suku cadang jet tempur ke Israel.
Para pekerja pelabuhan dan organisasi yang mendukung warga Palestina di Gaza mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa kapal Maersk mengangkut suku cadang untuk pesawat tempur F-35 dari Amerika Serikat ke Israel, dan akan berlabuh di Tangier pada hari itu.
Sekitar 1.500 orang meneriakkan, “Rakyat ingin kapal itu dilarang,” dan “Tidak ada senjata genosida di perairan Maroko” saat mereka berbaris di sepanjang jalan di sepanjang pelabuhan peti kemas Tanger Med, Arab News melaporkan.
Ketika dihubungi oleh AFP, otoritas pelabuhan dan perusahaan Maersk tidak memberikan komentar tentang kapal tersebut. Perusahaan Denmark itu mengatakan tidak mengangkut senjata atau amunisi ke zona konflik, meskipun memiliki kontrak dengan pemerintah AS.
Baca Juga: Rekam Jejak Paus Fransiskus Membela Palestina
Sebelumnya Maersk mengakui pengiriman yang “berisi peralatan terkait militer” yang berasal dari “kerja sama keamanan AS-Israel.”
Para pengunjuk rasa di Tangier juga menyerukan pemutusan hubungan diplomatik antara Maroko dan Israel, yang dinormalisasi pada tahun 2020 sebagai bagian dari Perjanjian Abraham yang dipimpin AS.
Telah terjadi beberapa demonstrasi skala besar di Maroko yang menuntut pemutusan hubungan dengan Israel sejak dimulainya perang dengan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Kerajaan Afrika Utara itu secara resmi menyerukan “penghentian segera, lengkap, dan permanen terhadap perang Israel di Gaza,” tetapi belum secara terbuka membahas pembalikan normalisasi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Beberapa Jam Sebelum Kematiannya, Paus Fransiskus Katakan Perang Gaza Timbulkan Kehancuran