
Warga Irak
mengungsi menghindari kelompok ISIL (Gambar: Anadolu Agency)" width="300" height="203" /> Warga Irak mengungsi menghindari kelompok ISIL (Gambar: Anadolu Agency)Erbil, Irak, 8 Syawal 1435/4 Agustus 2014 (MINA) – Ribuan warga Irak melarikan diri dari kota Sinjar dekat kota Mosul setelah kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Levant (ISIL/ISIS) merebut kota itu Ahad (3/8).
Sebelumnya dilaporkan mereka menunggu untuk memasuki Erbil di wilayah otonomi Kurdi.
Warga Turkmen, keluarga Arab dan penganut paham Yazidi, melarikan diri ke Erbil, sementara sejumlah keluarga berpaham Syiah berencana bermigrasi ke kota Baghdad, Karbala dan Najaf melalui provinsi Kirkuk, Koresponden Anadolu Agency melaporkan dari tempat kejadian sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kami telah tinggal di sebuah sekolah di Sinjar lebih sebulan. Kami berada dalam kondisi sulit, tapi setidaknya kami aman. Ketika ISIL melancarkan serangan, kami harus melarikan diri lagi,” kata Ali Huseyin, seorang etnis Turkmen dari kota Tel Afar yang tetap di bawah kendali ISIL sejak Juni.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Pemerintah Daerah Kurdi (KRG) di utara Irak, saat ini menampung sekitar satu juta warga Irak yang mengungsi.
Kekerasan di Irak telah meningkat sejak awal Juni setelah koalisi kelompok bersenjata pimpinan ISIL menguasai sebagian besar wilayah provinsi yang didominasi oleh Muslim berpaham Sunni di negara itu.
Sinjar yang secara tradisional telah menjadi kota bagi mayoritas Muslim berpaham Yazidi, telah berada di bawah kontrol pasukan elit Kurdi, Peshmerga, sejak tentara Irak menarik diri dari wilayah itu menyusul kemajuan ISIL.
Sementara itu, pejabat Kurdi mengerahkan pasukan Peshmerga baru di dekat Bendungan Mosul terkait meningkatnya ancaman ISIL, kata seorang pejabat Peshmerga, Naser al-Jariri, saat dikonfirmasi Anadolu Agency, Ahad.
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara
“Peshmerga tidak akan meninggalkan tempat dengan harga apapun,” katanya, menekankan begitu pentingnya bendungan itu yang strategis bagi KRG. Dia membantah laporan sebelumnya bahwa gerilyawan telah menguasai bendungan itu pada Ahad pagi.
Presiden KRG Massoud Barzani juga berangkat ke Sinjar di hari itu untuk memantau situasi militer di kota, di mana bentrokan intens dilaporkan terus terjadi antara militan dan Peshmerga.
Halo Penciwini, perwakilan Partai Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK) di Mosul, mengatakan kepada Anadolu, Ahad, pejuang Kurdi segera akan melancarkan serangan untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai ISIL. (T/P09/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin