Ramallah, MINA – Ribuan warga Palestina berdemonstrasi di Tepi Barat pada Selasa (26/11) untuk memprotes pengumuman Amerika Serikat (AS) baru-baru ini bahwa mereka menyatakan permukiman Israel di Tepi Barat tidak melanggar hukum internasional.
Demonstrasi itu mereka sebut sebagai “Hari Kemarahan”, demikian Times of Israel melaporkan.
Kelompok-kelompok pengunjuk rasa bentrok dengan pasukan keamanan Israel di beberapa titik, sebanyak 77 orang dilaporkan terluka ringan.
Sekitar dua ribu orang berkumpul di kota Ramallah, Tepi Barat. Mereka membakar poster-poster Presiden AS Donald Trump serta bendera Israel dan Amerika. Sekolah, universitas dan kantor pemerintah ditutup seiring demonstrasi diadakan di pusat kota di sekitar Tepi Barat.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Kebijakan Amerika yang bias terhadap Israel, dan dukungan Amerika terhadap permukiman Israel dan pendudukan Israel, membuat kita hanya memiliki satu pilihan, kembali ke perlawanan,” kata Mahmoud Aloul, seorang pejabat dari gerakan Fatah asal Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, di depan kerumunan massa.
Demonstran memegang papan bertuliskan:”Trump ke impeachment, (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu ke penjara, pendudukan akan pergi dan kami akan tetap di tanah kami.”
Di pos pemeriksaan Israel dekat Ramallah, Betlehem dan Hebron, puluhan pengunjuk rasa melemparkan batu kepada pasukan Israel yang merespon dengan gas air mata.
Protes terjadi hanya beberapa jam setelah kabar kematian seorang tahanan Palestina dalam tahanan Israel.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Panitia juga menyerukan demonstrasi untuk menyerukan pembebasan Sami Abu Diak (35) untuk memungkinkannya berda di sisi keluarganya. Para pejabat Israel menolak permintaan itu. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza