
kota Homs, foto: Arsip
Homs, 13 Rajab 1435/12 Mei 2014 (MINA) – Ribuan warga Suriah kembali ke Homs pada Sabtu (10/5), setelah ditandatanganinya kesepakatan pekan ini yang isinya pasukan oposisi meninggalkan kota itu dan pasukan rezim mengambil alih.
Tentara Suriah memasuki kota, Homs, Jumat (9/5), setelah hampir dua tahun meninggalkan kota tersebut berkat kesepakatan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua belah pihak yang berseteru, demikian media pemantau Timteng (Middle East Monitor -MEMO) melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Televisi pemerintah menyiarkan, warga Suriah memeriksa reruntuhan yang dulunya rumah mereka. Beberapa dari mereka mengatakan syukur karena dapat kembali ke rumah. Bangunan-bangunan yang sudah mulai rusak itu bertahan sejak perang saudara terjadi tiga tahun lalu. Kerusakan disebabkan oleh bom dan peluru yang terus menghantam.
Gubernur Homs Talal Bazzari mengatakan, pemerintah pusat menginstruksikan pemerintah daerah membentuk komite lokal untuk mengawasi lingkungan mereka.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
“Mereka akan meninjau kerusakan dan bekerja sama dengan pihak berwenang guna mengamankan bahan-bahan yang diperlukan untuk membangun kembali kota tersebut,” katanya.
Kelompok pejuang oposisi terakhir meninggalkan Homs pada Jumat (9/5) sebelum tentara rezim menguasai kota, kecuali puluhan ribu penduduk yang tinggal di area Alwa’er yang bertahan, bertidak meninggalkan kota itu.
Rezim Suriah dan pihak oposisi mengatakan terlibat dalam sebuah pembicaraan yang menyepakati penyerahan kota itu kepada pemerintah.
Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan, kota Homs menjadi saksi bisu periode terpanjang pengepungan oleh pasukan rezim. Lebih dari dua ribu orang tewas selama konflik tersebut. Jika dihitung secara keseluruhan, sudah sekitar 150.000 jiwa melayang akibat konflik bersenjata antara pasukan rezim dan pihak oposisi yang sudah berlangsung lebih tiga tahun.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
(T/Fauziah/P03/EO2)
Mi’raj Islamic New Agency (MINA)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara