Gaza, 23 Syawwal 1435/19 Agustus 2014 (MINA) – Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Timur Tengah Robert Serry mengatakan, Jalur Gaza telah mengalami “sejumlah kehancuran” akibat serangan brutal Zionis Israel terhadap wilayah itu, dan menyerukan diakhirinya pengepungan Israel di Gaza.
Serry mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, Senin (18/8), rekonstruksi Gaza tetap menjadi prioritas utama setelah gencatan senjata yang sudah lama disepakati antara gerakan perlawanan Palestina Hamas dan Israel, demikian laporan Press TV sepertyi dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (19/8).
“Bahan bangunan harus diizinkan masuk ke Gaza seperti semen, pasir dan batu, akses mereka ke Gaza harus difasilitasi,” katanya sambil menambahkan bahwa sekitar 16.800 unit bangunan rumah hancur atau rusak parah akibat aksi brutal serangan Zionis Israel, yang dimulai pada 8 Juli 2014.
Ia menilai serangan Israel tiga kali lebih buruk dari kerusakan sebelumnya yang disebabkan serangan Israel terhadap Gaza pada 2008-2009. Pembangunan kembali kota Gaza, pada dasarnya sangat dibutuhkan dan hanya dapat diatasi dengan keterlibatan Palestina.
Baca Juga: Kurang Ajar! Tentara Zionis Israel Kencingi Al-Quran
Pembicaraan tentang rekonstruksi Gaza diperkirakan akan menghadapi resistensi dari rezim Zionis Israel, yang telah membatasi aliran pasokan sebagai bagian dari pengepungan buruk terhadap Palestina.
Sedikitnya 2,016 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak tewas dalam serangan Israel ke jalur Gaza dan 10.196 orang lainnya luka-luka.
PBB mengecam banyaknya korban tewas warga sipil yang “mengerikan.” Palestina dan Israel telah mengadakan pembicaraan tidak langsung di Kairo, Mesir tentang gencatan senjata yang berlangsung selama beberapa hari terakhir.
Hamas dan Israel menyepakati perpanjangan gencatan senjata selama 72 jam pada 13 Agustus. Senin gencatan senjata tersebut kembali diperpanjang selama satu hari.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam dan Al-Aqsa Hancurkan Tank dan Markas Israel
Hamas menginginkan pengepungan tujuh tahun Gaza dihapus, namun Tel Aviv menyatakan hanya akan mengambil tindakan tersebut jika persenjataan Hamas dilucuti. (T/P012/IK)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel