Gaza, Selasa 10 Ramadhan 1435/8 Ju14 (MINA) – Roket Al-Qassam adalah ‘pembawa pesan’ ke jantung musuh, kata Juru Bicara Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas, Abu Ubaida dalam pernyataannya melalui jejaring sosial “Twitter” selasa (8/7) dini hari waktu Gaza.
Lebih lanjut dalam kicauannya Ubaida menyatakan bahwa musuh tidak akan tenang setelah mengorbankan rakyat palestina. “Tidak akan tenang dan tidak akan aman bagi penjajah Israel yang telah mengorbankan rakyat Palestina, ” demikian kata Ubaida dalam twitternya yang diunggah wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa..
Ubaida menambahkan pemboman demi pemboman, sebagai harga yang harus dibayar oleh musuh. Pejuang di Gaza akan membalas para syuhada Palestina, dari Yafa ke al Quds ke Khalil, ke Rafah ke Buraij, darah mereka satu dan perjuangan mereka satu.
Senin (7/7) dini hari waktu Gaza, Israel dengan pesawat tempur F-16- nya mulai menyerang rumah warga bernama Muhammad Al-obadalah di daerah Al-qararah, sebelah timur Khan Younis, selatan jalur gaza. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Dr. Ashraf Al-Qadra mengungkapkan sembilan korban warga sipil luka-luka dan listrik padam akibat serangan tersebut.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Di Nushairat serangan Israel mengarah lahan pertanian warga. Demikian Wartawan Miraj Islamic News Agency (MINA) melaporkan dari Gaza. Selasa, (8/7). Pantauan MINA, hingga berita ini diturunkan serangan udara tentara Israel terus belangsung di Utara Gaza.
Sajauh ini Al-Qassam telah menembakkan 35 roket ke arah Netivot dan Ofakim, Ashdood, Ashkelon dalam menanggapi berbagai serangan Israel.
Sementara itu sirine tanda bahaya meraung raung di semua pemukiman dan kota-kota bagian selatan tanah jajahan israel.
Media Israel mengabarkan sejauh ini sepuluh warga Israel terluka akibat roket Al-Qassam, selain kerusakan material yang disebabkan oleh pemboman itu.(L/B01/K01/EO2).
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza