Gaza, MINA – Rumah Sakit Indonesia di bagian utara Jalur Gaza, Palestina, beroperasi dalam gelap, setelah kehabisan bahan bakar. Hal ini sudah berlangsung sejak Jumat (10/11) pagi.
“Kamis malam itu kami mendengar dari Ketua Service Rumah Sakit Indonesia bahwa Jumat mereka akan mengatur aliran listrik di RS Indonesia, hanya beberapa saja ruangan akan dinyalakan, selebihnya akan padam untuk menghemat bahan bakar,” kata Relawan MER-C di Gaza, Fikri Rofiul Haq, Sabtu (11/11).
Fikri menyebut ruangan-ruangan yang masih mendapat aliran listrik antara lain ruang operasi, perawatan intensif, IGD dan pompa air.
Pengurus rumah sakit juga telah memperingatkan beberapa hari yang lalu tentang pemadaman listrik total di semua ruang dan peralatan medis rumah sakit karena sudah tidak memiliki cadangan bahan bakar.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Hari ini Kamis tanggal 9 November 2023, tersisa solar untuk Rumah Sakit Indonesia hanya 1.100 liter dan ini hanya cukup untuk satu hari saja. RS Indonesia akan berhenti total besok jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik,” kata Al Kahlout, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.
Selama agresi, Israel membombardir fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah hingga kamp pengungsi. Israel juga terus melakukan serangan di sekitar RS Indonesia yang menyebabkan banyaknya korban berjatuhan dan dilarikan ke RS Indonesia.(R/FA/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon