Mrauk.U, Myanmar, 20 Sya’ban 1438/17 Mei 2017 (MINA) – Rumah Sakit Indonesia yang akan berdiri di Rakhine State nanti, mulai dibangun pada bulan Oktober mendatang.
Ketua Pembangunan RS Indonesia Ichsan Thalib mengatakan, pembangunan baru efektif dimulai pada bulan Oktober, karena musim hujan akan tiba di Myanmar yang sering menimbulkan banjir di wilayah Mrauk.U, lokasi lahan pembangunan.
Tahun lalu, lembaga Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) membeli tanah di desa Muaung Bwe, kota Mrauk.U, Rakhine State seluas 4.000 m2 dengan status hak garap, bertujuan membangun rumah sakit di lingkungan antara etnis Rohingya yang Muslim dan Rakhine yang Buddha.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Tim Pembangunan RS Indonesia pada hari Rabu (17/5) berangkat dari kota Yangon menuju kota Sittwe bertemu dengan Menteri Sosial Rakhine State, Chan Thar. Tim didampingi oleh Bonifatius Agung Herindra, Minister Counsellor Pelaksana Fungsi Politik KBRI Yangon.
Pertemuan itu membicarakan bahwa pemerintah Myanmar memiliki standar bangunan, tapi desain dari Tim MER-C akan melengkapi standar tersebut.
Ichsan mengatakan kepada wartawan MINA melalui aplikasi WhatsApp, Rabu, dalam pertemuan juga membahas berpindahnya lokasi lahan rumah sakit, tapi masih di Mrauk.U.
“Yang sekarang, berdampingan dengan rumah sakit tua yang ada, yang nantinya akan digantikan dengan Rumah Sakit Indonesia, bukan di desa yang sama,” katanya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Sehari sebelumnya di ibu kota Naypyidaw, Tim telah menyepakati dengan Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar tentang jenis rumah sakit yang akan dibangun.
MER-C bekerja sama dengan Palang Merah Indonesi (PMI) yang didukung oleh pemerintah kedua negara, akan membangun jenis station hospital berkapasitas 20-30 tempat tidur. (L/RI-1/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia