Gaza, MINA – Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Jalur Gaza menghadapi tantangan besar dalam melakukan perawatan pasien. Mereka menggunakan papan kayu untuk menampung masuknya pasien.
“Situasi di dalam fasilitas tersebut sangat memprihatinkan, dan jumlah pasien melebihi jumlah tempat tidur sebanyak lima kali lipat,” kata juru bicara RS Khalil Al-Dakran kepada Anadolu Agency.
Ia juga mengungkapkan, rumah sakit di Gaza kekurangan pasokan medis, obat-obatan, dan bahan bakar, sebagian besar korban cedera, kebanyakkan adalah anak-anak, wanita, dan orang tua.
“Di unit gawat darurat, kami menerima korban luka di papan kayu dan merawat mereka di tanah karena kurangnya tempat tidur yang memadai,” kata Al-Dakran.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Rumah sakit ini penuh sesak dan kekurangan pasokan medis, terutama di ruang operasi, sehingga menyebabkan tertundanya operasi ekstremitas atas dan bawah, menurut juru bicara tersebut.
Ia juga mengatakan, luka paling banyak terjadi di kepala, dada, perut, dan anggota badan. Selain itu, terdapat banyak cedera pada satu pasien sehingga memerlukan empat atau lima ahli bedah untuk menanganinya.
Al-Dakran mendesak masyarakat internasional untuk campur tangan dan mengirimkan obat-obatan, makanan, pasokan medis, tenaga medis, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
Ia juga menyerukan pembukaan perbatasan Rafah untuk memudahkan evakuasi seluruh pasien kritis untuk berobat ke luar negeri.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Setidaknya 21.110 warga Palestina telah tewas dan 55.243 lainnya terluka dalam serangan Zionis Israel yang tiada henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Pejuang Perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta orang mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (T/R4/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat