Jakarta, MINA – Kekerasan Rapid Support Forces (RSF) di Sudan telah menghancurkan sejumlah masjid dan rumah sakit, menambah penderitaan warga sipil di tengah konflik yang terus berkecamuk.
Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali, menegaskan perlunya bantuan kemanusiaan darurat, termasuk sarana kesehatan, untuk menyelamatkan nyawa warga terdampak. Hal ini disampaikan dalam wawancara dengan MINA di Jakarta, Jumat (7/11).
Dubes Yassir menjelaskan, sebagian tentara RSF adalah Muslim, namun karena uang, agama dan hati nurani diabaikan demi keuntungan materi. Pengungsian di Sudan kini mencapai 12 juta jiwa, menjadikannya yang terbesar di dunia.
Ia menegaskan, konflik ini bukan perang saudara, melainkan perjuangan melawan musuh, sama seperti perjuangan Indonesia melawan penjajahan Belanda.
Baca Juga: Dubes Yassir: Sudan Perlu Sarana Kesehatan Darurat
Menurut Dubes Yassir, konflik ini dipicu ambisi Uni Emirat Arab (UEA) yang ingin menguasai sumber daya alam, termasuk emas di Darfur.
RSF yang dibantu tentara bayaran dari 12 negara, termasuk Ukraina, Kolombia, Inggris, dan Amerika Serikat, melakukan pembantaian, penghancuran masjid, dan rumah sakit, serta membunuh ulama yang menegakkan kebenaran.
Ia mengapresiasi dukungan Indonesia, baik pemerintah maupun masyarakat, yang terus memberikan doa dan bantuan. Beberapa lembaga kemanusiaan dan komunitas alumni Sudan, termasuk BAZNAS, telah mengumpulkan donasi, yang akan disalurkan melalui Kedubes Indonesia di Sudan agar lebih terkoordinasi.
Konflik di Sudan, terutama di wilayah Darfur, telah berlangsung bertahun-tahun. RSF dikenal melakukan kekerasan sistematis terhadap warga sipil, menghancurkan infrastruktur penting, termasuk masjid dan rumah sakit, serta memicu pengungsian massal.
Baca Juga: Pers Indonesia Terus Kawal Palestina Hingga Diplomasi Internasional
Bantuan kemanusiaan dari negara sahabat, termasuk Indonesia, menjadi sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pramono Pastikan Biaya Perawatan Korban Ledakan SMAN 72 Ditanggung Pemprov
















Mina Indonesia
Mina Arabic