Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RSI di Myanmar Murni Inisiasi Masyarakat Indonesia

Rendi Setiawan - Kamis, 14 September 2017 - 20:22 WIB

Kamis, 14 September 2017 - 20:22 WIB

223 Views

Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad (kiri) bersama Pelaksana Harian Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita. (Foto: MINA/Rendy Setiawan)

PMI.jpg" alt="" width="300" height="218" /> Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad (kiri) bersama Pelaksana Harian Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita. (Foto: MINA/Rendy Setiawan)

Jakarta, MINA – Pelaksana Harian Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Ginandjar Kartasasmita menegaskan, pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Rakhine State, Myanmar adalah murni inisiatif dari masyarakat Indonesia.

“Perlu diketahui ini adalah inisiatif dari masyarakat Indonesia melalui MER-C. Sementara pemerintah hanya mendukung,” ujar Ginandjar dalam keterangan persnya di kantor pusat PMI, Jakarta, Kamis (14/9).

Sementara itu, Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad mengatakan, rencana pembangunan RSI di Myanmar itu sudah dilakukan sejak 2012 lalu.

“Konflik yang sedang terjadi di Myanmar tersebut bisa diantisipasi lebih awal sehingga tidak menghambat pembangunan.  Dengan adanya  konflik di Rakhine State, Myanmar saat ini berarti membuat kita lebih antisipatif lagi untuk menyelesaikan pembangunan (rumah sakit) tersebut,” kata Sarbini.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Ia mengatakan pembangunan rumah sakit di Rakhine State, Myanmar itu, merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang sudah dilakukan MER-C sejak mendirikan RS Indonesia di Gaza, Palestina.

Khusus wilayah konflik Myanmar dimulai dengan misi pertama MER-C ke Rohingya pada tahun 2012 dan dilanjutkan dengan penilaian ke lokasi lahan RS Indonesia pada Agustus 2015. Saat itu, Tim langsung melakukan pembelian (pembebasan lahan karena tanah adalah milik negara), tepatnya di Mrauk U, Rakhine State.

Pada Mei 2017, setelah sempat tertunda selama dua tahun, pembangunan RS Indonesia resmi dimulai. Hal ini berkat inisiasi dari Wapres RI M. Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum PMI memberikan dukungan positif dan berharap RS Indonesia bisa segera terwujud dalam jangka waktu satu tahun ke depan.

Selain mendukung, Ketua Umum PMI ini juga mengarahkan agar RS Indonesia menjadi program kerja sama MER-C dan PMI.

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Serangkan rapat koordinasi antara MER-C, PMI, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan kementerian terkait lainnya sudah beberapa kali digelar baik di kantor Wakil Presiden RI dan Markas Besar PMI untuk menindaklanjuti dan mempercepat pembangunan RS Indonesia.

MER-C telah menunjuk tim pelaksana pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar yang terdiri dari para relawan insinyur yang sudah berpengalaman membangun RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina.

Meskipun pembangunan rumah sakit diserahkan kepada kontraktor lokal, namun MER-C akan menempatkan relawan insinyur di lapangan untuk mengawasi seluruh proses pembangunan RS Indonesia di Rakhine State sampai pembangunan selesai.

Dukungan dan donasi bagi program pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State Myanmar dapat disalurkan melalui; Mandiri 124.000.8111.982, atau, BSM 700.1306.833, atau BCA 686.028.0009, atas nama Medical Emergency Rescue Committee. (L/R06/P2)

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda