Jakarta, MINA – Rumah Infaq Indonesia menggelar peresmian Markas Huffadz untuk kaderisasi ulama penghafal Al-Quran di Metland Tambun, Kabupaten Bekasi, Sabtu (9/9).
Dalam acara tersebut ada sekitar 12 calon dai yang akan menerima beasiswa Markas Huffadz dan akan menjalani masa karantina selama satu tahun.
Pimpinan/Mudir Markaz Hufaz Yusman Dawolo mengatakan Markaz Hufaz ini akan menjadi bekal untuk mereka dalam menyiarkan ajaran-ajaran Islam terutama berdakwah di daerah-daerah pelosok Indonesia.
“Markaz Hufaz dalam menyukseskan program ini menciptakan generasi bangsa yang hafidz cerdas dan berjihad di jalan Allah,” ujarnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
“Sejumlah 12 calon dai ini nantinya akan ditempatkan di masjid-masjid yang telah dibangun oleh Rumah Infaq. Namun sebelumnya mereka akan menjalani karantina untuk memperdalam ilmu dan menghafal Al-Quran selama enam bulan,m dan pendalaman keilmuan Islam seperti fiqih, tafsir dan tauhid oleh para ahli selama enam bulan,” kata Yusman.
“Setelah dirasa siap, mereka akan ditempatkan di masjid-masjid yang telah dibangun Rumah Infaq, seperti di Ambon, Nias, Papua, Kalimantan dan daerah lainnya,” tambahnya.
Rumah Infaq, dikatakannya memang telah berencana untuk menyediakan dan mendistribusikan dai-dai yang nantinya akan menghidupkan masjid-masjid di daerah terpencil. Markas Huffadz yang nantinya berpusat di Metland Tambun akan menjadi pusat pengemblengan bagi para calon dai sebelum dikirim untuk mensyiarkan Agama Islam.
“Seluruh calon dai selama dua tahun pengabdian akan dibiayai oleh Rumah Infaq dan akan diberikan upah atas kerja kerasnya dalam berdakwah. Sebelumnya juga Rumah Infaq telah menyeleksi sekitar 30 peserta berusia 17 tahun hingga 25 tahun dari seluruh Indonesia yang harus menunjukkan kefasihan dalam membaca Alquran dan memahami dasar-dasar ajaran Islam,” lanjutnya.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Rumah Infaq memang memilih calon dai yang sudah memahami dan fasih membaca Al-Qur”an agar nantinya dalam masa karantina hanya perlu ditambahkan dengan penghafalan Quran.
Salah satu calon dai, Wahmi Nur Tanjung (20 tahun), berharap program ini dapat menghadirkan generasi bangsa yang menghafal Al-Quran yaitu hafidz cerdas dan siap berjiad di jalan Allah.
Dalam peresmian Markaz Huffadz oleh Rumah Infaq Indonesia juga menghadirkan pembicara Imam masjid Indonesia di New York, Daud Rasyid Harun.(L/R03/RS2)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal