Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah Rusia Gelar Acara Seni Damai untuk Anak-Anak Korban Konflik di Gaza dan Donbas

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 4 jam yang lalu

4 jam yang lalu

9 Views

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov (kiri) bersama Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair S.M. Alshun (kanan) saat berfoto bersama pada acara seni komunitas bertajuk "Cranes of Peace" dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional di Rumah Rusia, Jakarta pada Ahad (1/6/2025).(Foto: Doc. MINA)

Jakarta, MINA – Rumah Rusia di Jakarta pada Ahad (1/6) menggelar acara seni komunitas bertajuk “Cranes of Peace” dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional, sekaligus menyerukan perdamaian dan perlindungan bagi anak-anak yang terdampak konflik bersenjata dan agresi di berbagai wilayah, termasuk Gaza dan Donbas.

Acara tersebut menampilkan instalasi peta dunia kolaboratif yang dihiasi dengan origami burung bangau, simbol universal perdamaian,  yang dibuat dari kertas bermotif bendera Rusia, Indonesia, dan Palestina. Inisiatif tersebut dimaksudkan sebagai bentuk solidaritas terhadap anak-anak yang menjadi korban peperangan.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, dalam sambutannya menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk simbolik dukungan kepada anak-anak yang hidup dalam bahaya akibat konflik.

“Mungkin ini tindakan kecil, tapi dari hal-hal kecil seperti ini, kita bisa memulai gelombang dukungan, simpati, dan persahabatan bagi mereka yang masih menderita di tempat-tempat seperti Gaza dan Donbas,” ujar Tolchenov.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Senin Ini Diprediksi Berawan Sepanjang Hari

Tolchenov juga menegaskan pentingnya hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina, maupun warga Donbas yang kini menjadi bagian dari Federasi Rusia.

Hadir pula dalam acara tersebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair S.M. Alshun, yang menyampaikan pidato menyentuh tentang penderitaan anak-anak Palestina akibat agresi militer Israel.

“Sejak Israel melanggar gencatan senjata pada Maret lalu, lebih dari 1.300 anak terbunuh dan sekitar 4.000 lainnya terluka. Mereka adalah anak-anak. Ini bukan perang, ini pembantaian yang barbar,” ujarnya.

Alshun juga menyerukan solidaritas global dan doa bersama agar perdamaian segera datang, serta menegaskan pentingnya suara masyarakat internasional untuk melindungi hak-hak anak Palestina.

Baca Juga: Indonesia Kiblat Ideal Regulasi Pengelolaan Zakat di Dunia

Acara tersebut merupakan kerja sama antara Rumah Rusia dan komunitas pemuda Zeekend, serta dihadiri oleh perwakilan diplomatik, aktivis perdamaian, dan publik umum. Para peserta turut melipat burung bangau origami sambil menuliskan pesan-pesan harapan untuk anak-anak di seluruh dunia.

Hari Anak Internasional diperingati setiap 1 Juni, dan para penyelenggara berharap kegiatan tersebut menjadi pengingat bahwa setiap anak berhak atas kehidupan yang aman dan damai.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ketua MUI Prof Sudarnoto Tegaskan Penolakan Normalisasi dengan Israel

Rekomendasi untuk Anda