Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia dan Ukraina Saling Tuduh, Pertukaran Tahanan Belum Terwujud

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 57 detik yang lalu

57 detik yang lalu

0 Views

Perundingan Rusia dan Ukraina (foto: AA)

Kyiv, MINA – Pertukaran tahanan skala besar antara Rusia dan Ukraina yang menjadi satu-satunya hasil konkret dari perundingan damai hingga saat ini belum juga terlaksana. Hal itu menyusul saling tuduh antara Moskow dan Kyiv atas dugaan penundaan skema pembebasannya.

Mengutip Hurriyet Daily, Ahad (8/6), penundaan pertukaran yang seharusnya berlangsung akhir pekan ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya serangan militer Rusia.

Pada Sabtu malam, pasukan Moskow melancarkan serangan rudal, serangan pesawat tanpa awak (drone), dan pengeboman di berbagai wilayah Ukraina. Akibatnya, 10 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka.

Dalam perundingan damai di Istanbul pekan lalu, kedua pihak menyepakati pembebasan semua tentara yang terluka serta mereka yang berusia di bawah 25 tahun yang telah ditangkap—lebih dari 1.000 orang dari masing-masing pihak.

Baca Juga: Suriah Tutup Kamp Pengungsi, Sebut ‘Tragedi Kemanusiaan’ telah Berakhir

Rusia menyatakan akan menyerahkan jenazah 6.000 tentara Ukraina yang gugur dalam pertempuran. Namun, Moskow kemudian menuduh Kyiv tidak datang untuk mengambil jenazah serta tidak menyetujui tanggal pertukaran tawanan perang.

Sementara itu, Kyiv menuding Rusia melakukan “permainan kotor” dengan tidak mematuhi kesepakatan yang telah disepakati dalam parameter pertukaran.

Negosiator utama Rusia Vladimir Medinsky, melalui media sosial menyatakan, “Pihak Ukraina secara tak terduga telah menunda untuk waktu yang tidak terbatas baik penerimaan jenazah maupun pertukaran tawanan perang.”

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan bahwa pihak Ukraina masih menahan diri untuk menetapkan tanggal pertukaran tahap pertama.

Baca Juga: [POPULER MINA] Lebaran Idul Adha di Gaza dan Internet Korea Utara Lupuh 

[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pangeran MBS Desak Komunitas Internasional Hentikan Agresi Israel di Gaza

Rekomendasi untuk Anda