Istanbul, MINA – Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan penting untuk melakukan pertukaran tahanan besar-besaran di tengah perang yang telah berlangsung selama tiga tahun sejak 2022 silam.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Turkiye di Istanbul pada Jumat (16/5), kedua pihak sepakat untuk menukar 1.000 tahanan dari masing-masing negara. Anadolu melaporkan.
Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengungkapkan bahwa kesepakatan tersebut adalah hasil pembicaraan damai antara kedua belah pihak.
“Pertemuan telah selesai. Kami membahas gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Saat ini, kami telah sepakat menukar 1.000 tahanan dengan 1.000 tahanan. Ini adalah hasil pertemuan kami,” ujar Umerov dalam konferensi pers.
Baca Juga: Trump Cabut Sanksi Suriah Tanpa Beri Tahu Israel, Tel Aviv Khawatir
Umerov menjelaskan bahwa tanggal pelaksanaan pertukaran tahanan telah ditetapkan, meskipun belum dapat diumumkan kepada publik. Ia juga menekankan bahwa delegasi Ukraina mengikuti arahan langsung dari Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk memprioritaskan gencatan senjata dan mempercepat proses pertukaran tahanan.
Kesepakatan ini mencerminkan langkah maju dalam upaya mencapai perdamaian antara kedua negara. Dukungan Turki sebagai mediator dalam pertemuan ini dinilai krusial, mengingat konflik yang telah memakan banyak korban jiwa dan menimbulkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Pertukaran tahanan ini diharapkan menjadi awal bagi langkah-langkah lebih lanjut menuju penghentian permusuhan dan pemulihan hubungan diplomatik antara Rusia dan Ukraina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: WHO: Kurangnya Layanan Kesehatan Mental di Afghanistan Sangat Mengkhawatirkan