Moskow, MINA – Lebih dari 100 drone Bayraktar-TB buatan Turki yang dipasok ke Ukraina telah dihancurkan oleh tentara Rusia sejak dimulainya perang pada Februari 2022, kata seorang komandan militer senior Rusia, Senin (10/4/2023).
Letnan Jenderal Andrey Demin, Wakil Panglima Angkatan Udara Rusia, membuat pengumuman tersebut saat Moskow merayakan Hari Nasional Angkatan Udara. Press TV melaporkan.
“Praktis tidak ada perbedaan mendasar antara pertempuran melawan drone strategis seperti Global Hawk AS (RQ-4) atau Reaper (MQ-9) atau operasional-taktis Bayraktar-TB Turki dan penangkalan terhadap pesawat berawak,” kata Demin dalam sebuah wawancara dengan harian tentara Rusia Krasnaya Zvezda.
“Penghapusan lebih dari 100 Bayraktar, dikirim ke Ukraina selama seluruh periode operasi militer khusus adalah bukti nyata dari hal ini,” katanya.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Drone Turki, yang pertama kali dikerahkan oleh Ukraina tahun lalu, telah muncul sebagai sistem senjata kejutan yang menurut banyak orang dapat mengubah arah perang demi kepentingan Ukraina.
Dalam beberapa pekan pertama, khususnya, drone ini menjadi unsur kejutan dan terbukti berperan penting dalam beberapa misi kelas atas. Menurut laporan, Bayraktar membantu menenggelamkan Moskva kapal induk Rusia.
Namun, unit pertahanan udara Rusia diyakini segera beradaptasi dengan sistem senjata Turki, menghancurkannya selama beberapa bulan terakhir.
Pada Desember 2022, Rusia mengklaim telah menembak jatuh setidaknya 130 drone Ukraina sejak konflik dimulai. Angka tersebut telah direvisi dan bahkan dirampingkan dalam beberapa bulan terakhir. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Mi’raj News Agency (MINA)