Moskow, 19 Muharram 1438/20 Oktober 2016 (MINA) – Pemerintah Rusia mengumumkan akan menambah tiga jam masa jeda kemanusiaan yang sebelumnya direncanakan delapan jam pada Kamis di Aleppo, Suriah utara.
Jenderal Sergey Rudskoi dari Staf Umum Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita nasional Itar-Tass pada Rabu (19/10), Rusia juga akan menyiarkan gambar hidup evakuasi warga sipil dan orang-orang yang terluka dari Aleppo Timur selama jeda kemanusiaan itu.
Aleppo Timur yang dikuasai oleh oposisi Suriah telah lama diblokade oleh pasukan rezim.
Rudskoi mengatakan, perpanjangan itu dimaksudkan untuk memberikan waktu yang cukup kepada perwakilan PBB dan Bulan Sabit Merah untuk mengevakuasi orang sakit dan terluka serta warga sipil dari Aleppo Timur. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Para aktivis dan organisasi pemantau Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan, sebagian warga sipil memanfaatkan koridor kemanusiaan dari Aleppo Timur yang sebelumnya diumumkan oleh Rusia.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa pasukan rezim ditarik kembali dari dua koridor kemanusiaan yang ditunjuk untuk memfasilitasi pengangkutan pejuang oposisi yang ingin pergi dari Aleppo ke daerah-daerah pilihan mereka, kantor berita SANA melaporkan.
Namun, oposisi mengatakan, mereka tidak akan meninggalkan Aleppo Timur yang merupaka pusat kota besar terakhir yang masih dikuasai oleh pasukan oposisi.
Sementara PBB mengatakan, karena kekhawatiran keamanan, takut ditangkap, dan kehadiran pasukan Suriah di koridor kemanusiaan, membuat warga sipil enggan menggunakan kesempatan itu untuk meninggalkan daerah kantong tersebut.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Diperkirakan ada 275.000 orang yang terjebak di Aleppo Timur, yang sulit memiliki akses untuk mendapatkan makanan dan perawatan medis setelah rumah sakit berulang kali dihantam serangan udara. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza