Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia Prihatin dengan Operasi Militer Turki di Suriah

Rudi Hendrik - Kamis, 25 Agustus 2016 - 21:06 WIB

Kamis, 25 Agustus 2016 - 21:06 WIB

539 Views

Moskow, 22 Dzulqa’da 1437/25 Agustus 2016 (MINA) – Menyikapi operasi militer Turki di wilayah Suriah pada Rabu (24/8), Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan keprihatinan yang mendalam.

Turki telah melancarkan operasi Euphrates Shield dengan mengerahkan operasi kendaraan lapis baja yang mendukung 5.000 pejuang oposisi moderat Tentara Suriah Merdeka (FSA) yang menentang pemerintah Suriah.

Operasi yang juga didukung oleh serangan udara jet tempur Turki dan Amerika Serikat, berhasil merebut kota Jarablus dari kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) dalam hitungan jam.

Jarablus adalah kota kunci dekat dengan perbatasan Turki yang sebelumnya dikuasai ISIS selama dua tahun.

Baca Juga: Yaman Luncurkan Rudal ke Israel, Sirene Berbunyi di Pusat-Pusat Kota

Pemerintah Rusia telah menyatakan ketidakpuasannya atas operasi yang oleh pemerintah Bashar Al-Assad dianggap telah melanggar kedaulatan Suriah itu, demikian Asia News memberitakan yang dikutip MINA.

Menurut sumber militer harian Rusia Kommersant, dinas rahasia Moskow telah memiliki informasi tentang niat Turki untuk campur tangan di Suriah yang sudah memasuki tahun keenam masa perang saudara.

“Mereka bisa merebut kota ini (Jarablus) dengan kekuatan kurang (lebih kecil). Berarti mereka tidak punya niat untuk berhenti di distrik itu saja, kemungkinan besar, mereka akan pergi lebih jauh,” kata harian itu mengutip sumber militernya.

Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, operasi Turki yang dinilai tidak hanya sebatas kota Jarablus, kemungkinan akan meningkatkan korban sipil, karena akan ada eskalasi konflik antar-etnis, antara Kurdi dan Arab.

Baca Juga: Ratusan Warga Tunisia Protes Genosida Kelaparan di Gaza

Seorang sumber diplomatik Rusia juga mendesak pemerintah Ankara untuk mengkoordinasikan tindakan militernya dengan pemerintah Damaskus, sehingga “benar-benar efektif”. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Houthi Serang Bandara Ben Gurion Israel dengan Rudal Hipersonik

Rekomendasi untuk Anda