TU-154.jpg" alt="" width="660" height="372" /> Tim pencari mengangkat puing pesawat Rusia Tu-154 dari dasar Laut Hitam ke kapal. (Foto: AFP/Kementerian Emergenci Rusia)
Moskow, 30 Rabi’ul Awwal 1438/30 Desember 2016 (MINA) – Pemerintah Rusia mengatakan Kamis (29/12) bahwa mereka tidak mengesampingkan kemungkinan adanya “aksi teroris” yang bisa menyebabkan kecelakaan tu-154/">pesawat Tu-154 di Laut Hitam yang dioperasikan oleh militer.
Sergei Bainetov, Kepala Angkatan Udara Rusia bidang keselamatan penerbangan mengatakan, “aksi teror” sebagai penyebab kecelakaan adalah hanya salah satu teori yang juga masuk dalam pertimbangan.
“Tidak ada ledakan di kapal,” kata Bainetov yang mengepalai komisi pemerintah dalam menyelidiki kecelakaan pada Ahad (25/12) yang menewaskan 92 orang tersebut, demikian Arab News memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Wakil Presiden Iran Javad Zarif Mengundurkan Diri
Pesawat milik Kementerian Pertahanan Rusia itu mengangkut paduan suara terkenal Alexandrov Ensemble yang dijadwalkan mengadakan konser tahun baru di pangkalan udara Hemeimeem di provinsi pesisir Latakia, Suriah, Al-Jazeera melaporkan.
Alexandrov Ensemble adalah paduan suara tentara resmi angkatan bersenjata Rusia. Didirikan selama era Soviet, yang terdiri dari paduan suara laki-laki, orkestra, dan penari.
Ensemble telah menghibur penonton baik di Rusia dan di seluruh dunia, melakukan berbagai pertunjukan musik termasuk lagu-lagu rakyat, himne, opera arias dan musik populer.
Penumpang yang diyakini juga meninggal adalah Yelizaveta Glinka, seorang dokter Rusia yang terkenal karena karyanya di zona perang.
Baca Juga: Hampir Separuh Sekolah di Manila Tutup Imbas Cuaca Panas
Glinka telah memenangkan pengakuan luas atas kegiatan amalnya, termasuk misi ke zona perang di timur Ukraina dan Suriah. Yayasannya mengatakan, Glinka mengawal pengiriman obat untuk rumah sakit di Suriah. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Partai Republik AS Terpecah Setelah Cekcok Trump dan Zelensky