
Perundingan Suriah di Astana, ibu kota Kazakhstan, Rabu, 5 Juli 2017. (Foto: AFP)
Astana, 12 Syawwal 1438/6 Juli 2017 (MINA) – Delegasi Rusia, Turki dan Iran gagal dalam perundingan damai pada hari Rabu (5/7/2017) untuk memastikan rincian kebijakan tentang empat zona aman di Suriah.
Kepala delegasi Rusia Alexander Lavrentiev mengatakan setelah akhir perundingan selama dua hari di Astana, ibu kota Kazakhstan, dokumen tentang rincian kerja empat zona perlu diselesaikan, meskipun pada dasarnya telah disepakati antara tiga kekuatan kunci.
Pada bulan Mei lalu, Moskow dan Teheran yang mendukung pemerintah Suriah, serta Turki pendukung oposisi, sepakat untuk menetapkan empat zona deeskalasi.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Setelah kesepakatan itu, intensitas pertempuran turun dalam pekan-pekan berikutnya.
“Kami belum berhasil secara langsung menetapkan zona deeskalasi,” kata Lavrentiev, tapi ia memastikan bahwa daerah-daerah aman secara “de facto” sudah ada di lapangan. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pertemuan selanjutnya akan diadakan di Teheran pada awal Agustus untuk membantu mengurangi perselisihan yang masih tersisa. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara