Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia Usulkan Rancangan Perdamaian Baru untuk Gaza

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 33 detik yang lalu

33 detik yang lalu

0 Views

Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin (Photo: World Bulletin)

New York, MINA — Dominasi diplomasi global kembali diuji di arena Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketika Rusia melayangkan draf resolusi tandingan atas draf usulan Amerika Serikat mengenai masa depan Gaza.

Langkah ini mencerminkan ketegangan yang dalam antara Moskow dan Washington, serta perbedaan visi strategis dalam upaya meredam konflik Gaza. Anadolu melaporkan, Sabtu (15/11).

Rusia, melalui misi resminya di PBB, menyatakan bahwa draf mereka terinspirasi dari proposal AS, tetapi didesain agar lebih “seimbang, dapat diterima, dan bersatu” demi mencapai penghentian permusuhan yang berkelanjutan.

Dalam catatan diplomatik yang disebarkan ke anggota Dewan Keamanan, Moskow menyampaikan kritik terhadap usulan AS yang mencakup pembentukan badan pemerintahan transisi bernama “Board of Peace” dan pasukan stabilisasi internasional dengan mandat dua tahun.

Baca Juga: Gedung Putih Luncurkan Operasi Militer Regional di Amerika Latin, Targetkan Kartel Narkoba

Sementara itu, pihak AS mendesak agar Dewan Keamanan segera menindaklanjuti draf usulan mereka. Versi proposal yang beredar di antara para anggota menyertakan poin-poin yang diwarnai perdebatan serius, termasuk kemungkinan pembentukan negara Palestina setelah proses reformasi dan pemulihan Gaza berjalan.

Dalam pernyataannya, misi AS di PBB memperingatkan bahwa upaya membenturkan dua rancangan resolusi bisa menghambat proses negosiasi dan berdampak buruk bagi stabilitas Gaza. Menurut mereka, persatuan Dewan Keamanan adalah kunci untuk memastikan gencatan senjata yang rapuh tidak runtuh.

Bagi Rusia, pengajuan draf tandingan ini bukan semata untuk menolak visi AS, tetapi juga untuk memperkuat peran PBB dalam penyelesaian konflik. Menurut Moskow, dialog multilateral yang inklusif jauh lebih efektif dibandingkan struktur sementara yang sangat dipengaruhi satu negara.

Pertemuan Dewan Keamanan pun semakin dinamis, bahkan berpotensi menajamkan perbedaan geopolitik antara Rusia dan Amerika Serikat, di tengah tekanan global agar konflik Gaza segera diakhiri dengan cara yang adil dan bertahan lama. []

Baca Juga: Latihan Terbang di Karelia Berujung Tragedi, Jet Sukhoi Su-30 Rusia Jatuh

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda