Sigli, MINA – Rumah Tahanan (Rutan) Klas II-B Sigli, Aceh, yang dibakar narapidana (napi) dan tahanan ternyata melebihi kapasitas.
Rutan yang terletak di Benteng, kota Sigli ini hanya mampu menampung 150 orang namun jumlah napi di dalamnya justru hampir tiga kali lipat dari daya tampung.
“Overkapasitas. Kapasitas rutan 150 orang, tapi dihuni 466 orang, hampir 300 persen,” kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkum HAM Aceh Meurah Budiman saat diwawancara oleh awak media, Senin (3/6).
Namun dirinya membantah penyebab utama kerusuhan yang menyebabkan dibakar tersebut karena overkapasitas.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Menurutnya, warga binaan kesal terhadap ulah pegawai Rutan yang mengambil dispenser milik mereka. Padahal dispenser itu diberikan lima bulan lalu oleh Kepala Rutan.
“Pemicu utama hal kecil, dimulai dari dispenser yang ada di kamar hunian yang dibagi lima bulan lalu oleh Kepala Rutan diambil oleh pegawai. Tanpa sepengetahuan Karutan,” pungkasnya.
Pembagian dispenser itu sebenarnya untuk memudahkan warga binaan saat menjalankan ibadah puasa. Meurah Budiman mengaku belum mengetahui alasan penyitaan dispenser tersebut.
“Pegawai itu mengambil semua dispenser, nggak tahu kita apa alasannya. Ini menjadi pemicu kericuhan tadi,” ungkap Meurah.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Situasi diRrutan saat ini sudah kondusif kembali. Warga binaan sudah kembali ke sel masing-masing. (L/AP/P1 )
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian