Pejuang pembebasan Masjid Al-Aqsha hendaknya memiliki niat yang kuat dan memahami bagaimana caranya menggapai ridha Allah sehingga Dia mentakdirkan kita ada di barisan pembebas masjid Al-Aqsha.
Hal ini disampaikan pemateri dari tim Safari Ramadhan Sumatera Aqsa Working Group (AWG), Ustadz Ubaydillah di Masjid At-Taqwa komplek Riyasah 5, jalan 6, Rimbo Bujang, Sabtu (23/3).
“Sesungguhnya Allah ridho atas kamu tiga perkara dan benci kepada kamu dengan tiga perkara juga. Allah ridho kepada; 1) menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun, 2) berpegang teguh pada tali Allah dengan Berjama’ah, 3) menasihati orang yang diserahi Allah untuk memimpin urusan,” jelasnya mengutip Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang bersumber dari Rasulullah Shalallahu A’laihi wa Sallam tentang larangan Berpecah-Belah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: 2/61.
Lebih lanjut, ustadz yang juga sebagai salah satu asatidz di Pondok Pesantren Al Fatah Lampung ini mengatakan, dengan adanya syariat yang Allah turunkan yaitu menegakkan agama Allah secara berjamaah dan tidak berpecah belah, maka kita bisa bergerak bebaskan Al-Aqsha dengan Berjamaah.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Sementara Ketua Tim Safari Dakwah Ramadhan Sumatera AWG, Nurhadis mengatakan bahwa setelah memiliki niat dan sudah dalam hidup berjama’ah maka kita juga harus terus memaksimalkan dan konsisten dalam upaya membebaskan Al-Aqsa.
“Jangan berhenti bicara tentang Palestina, sudah sejauh mana kita berjuang untuk saudara kita di Palestina yang pada hari ini masih kita saksikan sudah puluhan ribu warga yang syahid akibat genosida Zionis yang terus dilakukan sejak Oktober tahun lalu,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya bergerak berjamaah membebaskan Masjid Al-Aqsha sebagai kunci kemenangan.
“Kalau semua kita, bapak-bapak, ibu-ibu, Syubban maupun Fatayat (pemuda), anak-anak, bergerak. Maka Insya Allah dengan Rahmat Allah dalam waktu dekat Masjid Al-Aqsha akan terbebas,” katanya.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Pada kesempatan yang sama, pembina AWG Biro Rimbo Bujang, Tebo, Jambi menekankan agar jamaah memiliki niat yang kuat dalam menggapai ridho Allah di bulan Ramadhan.
“Sebuah niat datangnya tidak tiba-tiba, namun berawal dari keyakinan yang kuat untuk memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan termasuk di dalamnya adalah upaya terus menerus dalam membebaskan Masjid Al-Aqsha,” katanya.
Safari Ramadhan Sumatera AWG pada tahun 1445 H ini mengawali perjalanan dari Lampung langsung menuju Sabang Aceh kemudian turun ke Sumatera Utara, berlanjut ke Pekanbaru, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan kembali lagi ke Lampung.
Program rutin tahunan AWG ini merupakan program utama dari lembaga peduli Palestina ini yang tidak fokus pada penggalangan dana saja, namun lebih menekankan kepada upaya edukasi, sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membebaskan Masjid Al-Aqsha bagi umat Islam. (L/elw/B03/P2)
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Mi’raj News Agency (MINA)