Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Safiya Saeed, Imigran Somalia yang jadi Walikota Sheffield

Redaksi Editor : Arif R - 6 menit yang lalu

6 menit yang lalu

6 Views

Safiya Saeed

SHEFFIELD, kota industri bersejarah di Inggris yang dikenal dengan warisan baja dan atmosfer akademiknya, kini menorehkan sejarah baru. Tahun 2025 menandai tonggak penting ketika Safiya Saeed, seorang Muslimah keturunan Somalia, resmi menjabat sebagai Walikota Sheffield.

Ia menjadi wanita berhijab pertama yang memegang posisi kehormatan ini di kota dengan populasi lebih dari 550.000 jiwa, menjadikannya simbol keberagaman dan inklusivitas dalam lanskap politik lokal Inggris.

Safiya Saeed bukan pendatang baru dalam perjuangan sosial. Ia tiba di Inggris sebagai anak migran dari Somalia pada tahun 1985, tanpa kemampuan berbahasa Inggris. Pengalaman hidupnya sebagai bagian dari komunitas marginal membentuk kepeduliannya pada isu sosial. Ayahnya, Abdi Saeed Farreh, seorang tokoh komunitas yang disegani, menjadi panutan sekaligus inspirasi awal perjuangannya.

Perjalanan Safiya tak hanya mengakar pada dunia politik formal, namun juga melalui aksi nyata di komunitas. Ia mendirikan Reach Up Youth, sebuah program pemberdayaan remaja di kawasan Burngreave, wilayah yang sering terdampak masalah sosial seperti pengangguran dan kekerasan jalanan. Salah satu proyek unggulannya, Big Brother Burngreave, menggunakan olahraga dan mentoring untuk mengubah jalur hidup para remaja ke arah yang lebih positif.

Baca Juga: Rukhsana Ismail: Walikota Berjilbab Pertama di Rotherham

Safiya juga menggagas Sisterhood, program olahraga yang dirancang untuk memberdayakan perempuan Muslim agar lebih aktif secara fisik dan sosial. Program ini menjadi respon terhadap data Sport England yang menunjukkan rendahnya partisipasi olahraga di kalangan etnis minoritas. Bagi Safiya, pemberdayaan perempuan adalah langkah strategis dalam menciptakan perubahan sosial berkelanjutan.

Pengangkatan Safiya sebagai Lord Mayor Sheffield bukan hanya peristiwa simbolik. Ia mewakili wajah baru Sheffield—sebuah kota yang kini lebih terbuka terhadap keberagaman etnis, agama, dan gender. Dengan populasi Muslim yang mencapai lebih dari 10% berdasarkan sensus 2021, kehadiran Safiya di pucuk kepemimpinan menandai legitimasi dan pengakuan atas kontribusi komunitas minoritas dalam pembangunan kota.

Lebih dari sekadar jabatan seremonial, posisi ini memberi Safiya peran penting dalam acara-acara sejarah dan sosial kota. Ia juga aktif menjembatani dialog antaragama—antara komunitas Muslim, Kristen, Sikh, dan lainnya, dalam upaya memperkuat kohesi sosial Sheffield.

Safiya bukan satu-satunya tokoh dari komunitas Somalia yang mencatatkan sejarah di Sheffield. Pada 2018, Magid Magid, juga keturunan Somalia, menjadi Walikota Sheffield dari Partai Hijau.

Baca Juga: Madleen Kullab, Nelayan Perempuan Gaza sebagai Nama Kapal Kemanusiaan

Ia memperkenalkan gaya politik yang terbuka, energik, dan progresif. Kini, Safiya melanjutkan jejak itu dengan pendekatan yang lebih inklusif dan menyentuh langsung kebutuhan warga.

Safiya Saeed hadir sebagai wajah baru politik Inggris yang merepresentasikan suara-suara yang selama ini terpinggirkan. Ia bukan hasil dari strategi pencitraan politik, melainkan representasi nyata dari transformasi sosial yang sedang berlangsung di kota-kota besar Inggris. Kehadirannya membuktikan bahwa perubahan politik lokal bisa menjadi langkah awal menuju keadilan sosial yang lebih luas.

Di tengah dunia yang terus berjuang mengatasi diskriminasi dan segregasi, Sheffield kini memiliki pemimpin yang merefleksikan semangat baru: politik yang manusiawi, terbuka, dan memberi ruang untuk semua.

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Imam Syafi’i: Ulama Besar yang Lahir di Gaza

Rekomendasi untuk Anda