New York, 17 Rabiul Awwal 1438/17 Desember 2016 (Mina) – Samantha Power, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, menyalahkan serangan yang keji di Aleppo kepada Presiden Suriah dan sekutu-sekutunya.
Power mengecam rekan-rekannya dari Suriah, Iran dan Rusia atas krisis kemanusian yang meluas di Aleppo dalam pidatonya pada briefing darurat Dewan Keamanan PBB tentang Suriah, Rabu (14/12) lalu.
“Kepada rejim Assad, Rusia, dan Iran – tiga negara anggota PBB yang berada di belakang perebutan wilayah dan pembunuhan besar-besaran di Aleppo – kalian bertanggung-jawab atas kekejaman-kekejaman yang terjadi di sana,” katanya.
Dengan menolak upaya-upaya evakuasi ICRC-PBB , kalian memberikan isyarat kepada milisi yang melakukan pembunuhan besar-besaran tanpa rasa bersalah, untuk meneruskan apa yang sedang mereka lakukan,” ujar Power.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
“Membantah atau mengingkari fakta, seperti yang kalian lakukan saat ini – berkata naik itu turun, hitam itu putih – tak akan membebaskan kalian. Jika suatu hari ada bukti keterlibata kalian dalam penyerangan di sana,” katanya.
“Saat seperti itu akan tiba cepat atau lambat – kalian tidak akan bisa mengatakan tidak tahu apa yang terjadi. Kalian tidak akan bisa berkata tidak terlibat. Kami semua tahu apa yang sedang terjadi di Aleppo. Dan kami tahu kalian terlibat,” ujar Power.
“Aleppo akan tergabung dalam kelompok daerah yang mengalami kekejian dalam sejarah dunia yang menegaskan adanya kejahatan modern yang menodai hati nurani beberapa dasawarsa kemudian. Halabja, Rwanda, Srebrenica, dan kini Aleppo.”
“Bagi rejim Assad, Rusia dan Iran, pasukan-pasukan kalian melakukan kejahatan-kejahatan itu. Bom-bom dan mortir serta serangan udara telah memungkinkan milisi di Aleppo mengepung puluhan ribu warga sipil dalam perangkap yang sangat ketat,” katanya. “Itu perangkap kalian. Ketiga negara anggota PBB itu memiliki kontribusi dalam perangkap yang dipasang di sekeliling warga sipil..”
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
“Apakah kalian benar-benar tidak punya malu? Tidak adakah hal yang benar-benar membuat kalian malu? Tidak adakah tindakan barbarisme terhadap penduduk sipil, tidak adakah eksekusi terhadap seorang anak hanya karena membuat kalian marah?”
Vitaly Churkin, Dubes Rusia untuk PBB menjawab dengan menuduh Power berlaku seperti “Ibu Teresa” “meskipun Amerika” punya “rekam jejak” buruk di Timur Tengah.
“Saya tidak ingin mengingat kembali trio Barat (Perancis, AS dan Inggeris) yang menyerukan pertemuan hari ini dan menyampaikan suara lantang tentang peran kalian dalam pembentukan ISIS sebagai akibat dari Intervensi AS dan Inggris di Irak,” kata Churkin.
“Saya tidak mau mengingat kembali peran ketiga negara itu pada awal krisis Suriah, yang mengarah ke akibat-akibat yang pelik dan menyebabkan teroris menyebar di Suriah dan Irak,” ujarnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Pidato yang luar biasa ini bagi saya merupakan satu-satunya oleh perwakilan AS yang membuat pernyatannya seolah-olah dia sendiri’Ibu Teresa’. Tolong diingat negara yang anda wakili. Tolong diingat rekam jejak negara anda.” (R01/P2)
Sumber: CNN
Miraj Islamic News Agency/MINA
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza