Betlehem, MINA – Komisaris Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengunjungi kamp pengungsi Aida dan Dheisheh, di Betlehem, Palestina, guna menyambut siswa kembali belajar.
“Sangat menyenangkan berada di sekitar siswa sekolah UNRWA di Bethlehem,” kata Lazzarini saat berada di Sekolah Coedukasi UNRWA Beit Jala dekat kamp pengungsi Aida seperti dikutip dari WAFA, Selasa (8/9).
Ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada staf garis terdepan atas dedikasinya selama pandemi Covid-19.
“Ini hampir seperti tanda ketabahan di kota yang memiliki kasus Covid-19 yang tinggi di awal pandemi ini,” ujar Lazzarini saat bertemu dengan siswa yang menunjukkan kepadanya langkah-langkah pengendalian virus yang diterapkan untuk melindungi diri.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mulai pekan ini dan berlanjut dalam beberapa pekan mendatang, sekitar 45.000 siswa pengungsi Palestina di Tepi Barat akan kembali belajar setelah enam bulan absen karena pandemi virus corona.
Mereka termasuk di antara lebih dari 534.000 siswa pengungsi Palestina yang akan kembali belajar di sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA di seluruh wilayah antara September dan Oktober.
Siswa di sekolah UNRWA di Tepi Barat menghadiri kelas secara langsung tiga hari dalam sepekan dan belajar dari rumah selama tiga hari lainnya dari jarak jauh. Rotasi ini memungkinkan untuk kelas berukuran lebih kecil yang membantu memenuhi persyaratan jarak fisik.
Di kamp Dheisheh, Komisaris Jenderal bertemu dengan staf garis depan UNRWA, termasuk dokter dan perawat, pekerja sanitasi dan pekerja sosial yang melanjutkan pekerjaan kritis mereka selama pandemi, meskipun telah dilakukan penguncian dan peningkatan permintaan atas layanan mereka.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Lazzarini berterima kasih kepada mereka atas keberanian dan komitmen mereka yang teguh untuk kesejahteraan para pengungsi Palestina.
“UNRWA dapat melanjutkan semua layanannya selama lockdown dan penutupan berkat komitmen dari setiap anggota staf,” katanya.
“Pekerja sanitasi, pekerja konstruksi, staf medis dan pendidikan, dan banyak lagi: Anda adalah tulang punggung UNRWA. Saya sangat terkesan dengan cara cepat layanan UNRWA beradaptasi dengan tantangan kesehatan dan keselamatan yang besar dari Covid-19. Ini tidak mungkin terjadi tanpa dedikasi dari rekan-rekan saya yang bekerja di lapangan dan bersama komunitas pengungsi Palestina,” imbuhnya. (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka