Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandera Israel Edan Alexander: Hamas Berlaku Baik Selama Penahanan

Mujiburrahman Editor : Rudi Hendrik - 20 detik yang lalu

20 detik yang lalu

0 Views ㅤ

Seorang tentara Israel, Edan Alexander, menyampaikan pengakuan mengejutkan kepada media setelah dirinya dibebaskan (Foto : Youtube)

Gaza, MINA Seorang tentara Israel, Edan Alexander, yang sebelumnya disandera oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyampaikan pengakuan mengejutkan kepada media setelah dirinya dibebaskan. Ia menyebut bahwa selama masa penahanan, para pejuang Hamas memperlakukannya dengan baik dan manusiawi.

Dalam pernyataannya yang dikutip sejumlah media internasional, Edan mengatakan bahwa meskipun dirinya berada dalam kondisi sebagai sandera, ia tidak mendapatkan perlakuan kejam ataupun penyiksaan sebagaimana sering digambarkan dalam propaganda media.

“Mereka (Hamas) memperlakukan saya dengan penuh rasa hormat sebagai manusia. Saya tidak pernah mengalami penyiksaan atau perlakuan kasar,” ujar Edan dalam wawancara singkat usai kepulangannya ke wilayah Israel, Jumat (11/7).

Pernyataan ini pun menjadi sorotan publik dunia, mengingat selama ini citra Hamas seringkali digambarkan negatif oleh berbagai media Barat. Pengakuan Edan menjadi kontras dengan narasi tersebut, dan mengundang perhatian banyak pihak terhadap perlakuan pejuang Palestina terhadap para tawanan.

Baca Juga: ASEAN Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Hamas sendiri telah berulang kali menegaskan bahwa mereka memperlakukan tawanan sesuai prinsip-prinsip kemanusiaan dan hukum internasional. “Kami tidak memperlakukan tawanan seperti yang dilakukan penjajah terhadap rakyat kami. Perjuangan kami tetap berlandaskan nilai-nilai moral dan agama,” ungkap juru bicara Hamas dalam pernyataan sebelumnya.

Edan Alexander merupakan satu dari sejumlah tawanan yang dibebaskan dalam proses pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel. Proses ini merupakan bagian dari perundingan yang dimediasi oleh negara-negara regional dan organisasi internasional.

Pengakuan Edan membuka ruang refleksi baru bagi komunitas internasional tentang konflik yang selama ini berlangsung di Gaza. Di tengah kekerasan dan penderitaan yang terus terjadi, secercah nilai-nilai kemanusiaan tetap tampak hidup di tengah-tengah perlawanan rakyat Palestina. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Iran Kecam AS Sanksi Penyelidik PBB Albanese

Rekomendasi untuk Anda