Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santri Ponpes Shuffah Al-Jamaah Tasikmalaya Gelar Teatrikal Suarakan Palestina

Ali Farkhan Tsani Editor : Arif R - 9 menit yang lalu

9 menit yang lalu

3 Views

(Dok Ponpes Shuffah Al-Jamaah Tasikmalaya)

Tasikmalaya, MINA – Para santri anggota ekstrakurikuler memanah Shuffah Rimayah dari Pondok Pesantren Shuffah Al-Jamaah Tasikmalaya menampilkan pertunjukan teatrikal bertajuk “Rising Up”, Kamis (17/7), yang menyuarakan perjuangan Palestina.

Tetrikal yang menyuarakan jeritan rakyat Palestina selama puluhan tahun hidup dalam penjajahan dan kekerasan, digelar pada acara kegiatan tahunan Khutbatul Iftitah, menandai dimulainya tahun ajaran baru.

Melalui rangkaian teatrikal seni dan panahan, penonton diajak merenungi realitas pahit yang dialami bangsa Palestina yang terjajah.

Pertunjukan dimulai dengan adegan seorang jurnalis yang dibungkam mulutnya menggunakan lakban, melambangkan para wartawan yang dibungkam bahkan dibunuh saat mencoba menyuarakan kebenaran.

Baca Juga: HPI Lampung Gelar Workshop Personal Branding dan Literasi Budaya

Kemudian muncul sosok tim medis yang bersimbah darah, menggambarkan bahwa para tenaga kesehatan pun menjadi korban dari serangan brutal zionis, sebuah fakta yang kerap terabaikan oleh dunia.

Penampilan atraksi panahan menjadi bagian penting dari pertunjukan itu. Panahan, yang menjadi identitas Shuffah Rimayah sebagai ekstrakurikuler, dijadikan simbol dari perlawanan rakyat Palestina yang terus berjuang meski dalam keterbatasan dan keterhimpitan.

Dalam adegan tersebut, para pemanah tampil gagah dan penuh semangat, seolah merepresentasikan kekuatan dan keteguhan hati mereka yang memperjuangkan tanah airnya.

Di hadapan jajaran pengurus pondok, wali santri dan tamu undangan, pertunjukan teatrikal diwarnai dengan pembacaan puisi berbahasa Arab yang menggugah. Isi puisi menyampaikan penderitaan, harapan, dan seruan perlawanan bangsa Palestina.

Baca Juga: Kunjungi Pacu Jalur, YouTuber Ternama Joe Hattab Asal Yordania Sudah di Kuansing

Dengan iringan musik yang menggetarkan jiwa, suasana pertunjukan berubah menjadi reflektif dan mengajak para hadirin untuk merenung lebih dalam tentang arti kemerdekaan dan solidaritas kemanusiaan.

Seni dan Dakwah

Dalam wawancara seusai pertunjukan, Said Ivan, perwakilan dari Shuffah Rimayah, menyatakan bahwa teatrikal dirancang tidak hanya sebagai bentuk ekspresi seni, tetapi sebagai bagian dari dakwah dan perwujudan nilai-nilai yang diajarkan di pesantren.

Ia menambahkan, seluruh adegan teatrikal ini dirangkai dalam satu pesan utama, “jangan biarkan bangsa Palestina berjuang sendirian.”

Baca Juga: Ustaz Mahpudz Nuzuli Imbau Santri Ponpes Saling Menyayangi dan Menghormati

Melalui seni peran dan simbol-simbol kuat yang ditampilkan, Shuffah Rimayah menyampaikan panggilan moral kepada umat Islam dan umat manusia seluruhnya untuk turut mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam meraih kebebasan dan keadilan, lanjutnya.

“Teatrikal ini dibuat bertujuan menyampaikan salah satu visi misi Pondok Pesantren Shuffah Al-Jamaah Tasikmalaya yaitu rahmatan lil alamin serta salah satu ikrar ahlu shuffah yaitu tentang pembebasan Masjidil Aqsa,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa para santri terlibat penuh dalam persiapan pertunjukan, mulai dari penulisan naskah, penyusunan adegan, pelatihan panahan, hingga pemilihan musik dan puisi.

Proses kreatif ini bagian dari pendidikan karakter dan penguatan kepedulian terhadap isu-isu global yang sesuai dengan semangat Islam, ia menambahkan.

Baca Juga: Pendaki Belanda yang Jatuh di Gunung Rinjani Selamat Dievakuasi Helikopter

Menurutnya, penampilan “Rising Up” sebagai bagian dari agenda penyambutan, panitia memberikan pesan kuat kepada para santri baru bahwa perjuangan, solidaritas, dan kepedulian terhadap umat adalah bagian penting dari pendidikan di pesantren.

“Rising Up” bukan sekadar pertunjukan teatrikal biasa, melainkan seruan nurani yang keluar dari hati para santri, sebuah pesan dari Tasikmalaya untuk dunia, bahwa keadilan harus diperjuangkan, dan Palestina tidak sendirian, tuturnya.

Acara Khutbatul Iftitah merupakan agenda penting tahunan Pondok Pesantren Shuffah Al-Jamaah Tasikmalaya.

Dalam momen tersebut, para santri baru diperkenalkan pada lingkungan pesantren, nilai-nilai dasar yang dijunjung, serta visi besar yang akan menjadi pedoman dalam proses belajar dan pembentukan karakter mereka.[]

Baca Juga: Kemenag Sabang Gelar Pembinaan dan Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda