Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu Juta Orang Berkumpul di Chechnya Protes Penganiayaan Rohingya

Syauqi S - Selasa, 5 September 2017 - 08:44 WIB

Selasa, 5 September 2017 - 08:44 WIB

2256 Views ㅤ

Foto: AA

Grozny, MINA – Lebih dari satu juta orang berkumpul di Chechnya, Rusia pada hari Senin (4/9) untuk memprotes penganiayaan pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya, menurut Kementerian Dalam Negeri Rusia.

Pengunjuk rasa di Grozny, ibu kota Chechnya, membawa plakat dan spanduk yang menuntut diakhirinya pembunuhan orang-orang tak berdosa di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, yang pada akhir bulan lalu pasukan keamanan Myanmar melancarkan tindakan keras terhadap Muslim Rohingya.

“Hentikan Genosida di Myanmar”, “Hentikan Genosida Muslim Rohingya”, dan “Hentikan Pembunuhan Muslim Myanmar,” kata tulisan di spanduk, Anadolu melaporkan.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Rusia sekitar 1,1 juta orang, termasuk ribuan dari wilayah tetangga, berkumpul dalam demonstrasi tersebut, yang diakhiri dengan Salat Zuhur di Masjid Grozny, yang juga dikenal sebagai Jantung Chechnya.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Sejak dimulainya tinddakan keras militer terhadap komunitas Rohingya di Rakhine pada 25 Agustus, ribuan Muslim Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

“Sebanyak 87.000 pengungsi Rohingya tiba di Bangladesh dalam 10 hari terakhir terakhir,” kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Senin.

Laporan media mengatakan pasukan keamanan Myanmar telah menggunakan kekuatan yang tidak proporsional, menggusur ribuan warga desa Rohingya, dan menghancurkan rumah mereka dengan mortir dan senapan mesin.

Wilayah itu telah menjadi titik panas ketegangan yang merebak antara populasi Buddha yag Mayoritas di Myanmar dan Muslim sejak kekerasan komunal meletus pada tahun 2012.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

PBB dalam laporannya mengatakan tindakan keras militer yang diluncurkan Oktober lalu di Maungdaw, tempat warga Rohingya menjadi komunitas mayoritas, telah berujung pada pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

PBB mendokumentasikan kasus pemerkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal, dan penghilangan nyawa paksa. Perwakilan Rohingya mengatakan sekitar 400 orang dibunuh selama tindakan keras tersebut. (T/R11/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

 

 

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Indonesia
Asia
Palestina