Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu Pena Minta Pemerintah Perhatikan Penulis

Rendi Setiawan - Kamis, 7 September 2017 - 17:15 WIB

Kamis, 7 September 2017 - 17:15 WIB

259 Views

IIBF.jpg" alt="" width="1280" height="968" />

Jakarta, MINA – Ketua Asosiasi Penulis Indonesia “Satu Pena” Nasir Tamara meminta Pemerintah Indonesia untuk lebih memperhatikan kesejahteraan penulis.

“Pemerintah harus memperhatikan penulis-penulis karena mereka memiliki peran signifikan dalam memajukan literasi di tengah masyarakat,” ujar Nasir saat mengisi acara Indonesia International Book Fair (IIBF) 2017  di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (7/9).

Pernyataan Nasir keluar menyusul adanya keluhan dari salah satu penulis buku produktif, Tere Liye melalui akun media sosialnya berisi soal tingginya pajak dari pemerintah.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Dalam hitungannya, penulis disebut menjadi pembayar pajak paling tinggi dibandingkan pekerjaan lainnya, seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Penulis buku membayar pajak 24 kali dibanding pengusaha UMKM dan dua kali lebih banyak dibanding profesi pekerjaan bebas,” kata Tere.

Selain tarif pajak tinggi, ia juga mengeluhkan ketidakadilan pajak yang diterapkan pemerintah sebab, pajak penulis langsung ditarik oleh penerbit sehingga tidak bisa ditutupi.

Sedangkan, banyak pekerjaan bebas lain seperti, artis dan pengacara yang kerap menyembunyikan penghasilan dan tak menyetorkan pajak.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

“Artis, pengusaha, lawyer, wah, itu sih mudah sekali untuk menyembunyikan berapa penghasilan sebenarnya. Penulis tidak bisa,” imbuh Tere. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Breaking News
Indonesia
Indonesia