Washinghton, MINA – Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) menandatangani 46 transaksi dalam puluhan sektor penting senilai 400 miliar dolar AS atau sekitar Rp5.510 triliun.
Kesepakatan tersebut tercapai selama kunjungan Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan ke Washington. Saudi Gazette melaporkan pada Senin (26/3/2018).
Sektor penting ini termasuk pertahanan dan minyak untuk menarik investasi sebagai bagian dari program kemitraan ekonomi yang hidup sejalan dengan Visi Kerajaan 2030.
Di antara kesepakatan itu adalah 13 di sektor minyak dan gas serta 6 di sektor pertahanan dan teknologi. Lainnya, ada 7 nota kesepahaman di sektor kesehatan, 4 bidang manufaktur, masing-masing 3 di pertambangan dan petrokimia, 2 dalam investasi, dan masing-masing 1 di sektor penerbangan dan energi.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Lebih dari seperempat dari investasi ini masuk ke sektor pertahanan dengan investasi sebesar 128 miliar dolar AS (Rp1.763 triliun)
Penandatanganan kesepakatan menunjukkan keunggulan Saudi untuk membangun kemampuan lokal dalam industri militer.
Lima MoU senilai $ 18,5 miliar ditandatangani oleh Saudi Military Industries Corporation dan Aviation Information Technology Company (SAVIT) dengan sejumlah perusahaan terkemuka AS termasuk Boeing, Lockheed Martin, Raytheon, dan General Dynamics untuk mengembangkan sistem perangkat keras militer.
Nilai total transaksi yang ditandatangani di sektor petrokimia mencapai $ 72 miliar sementara transaksi di sektor minyak dan gas mencapai total $ 54 miliar.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Di sektor investasi, total investasi akan mencapai $ 150 miliar sedangkan MoU di sektor penerbangan adalah untuk membeli 16 pesawat berbadan lebar dengan nilai berkisar antara $ 2 miliar hingga $ 5 miliar. Akan ada $ 5 milyar investasi di sektor teknologi, $ 6 milyar dalam penambangan, $ 3 milyar dalam kesehatan, $ 12 milyar dalam energi, dan $ 400 juta di bidang manufaktur.
Putra Mahkota Muhammad dalam kunjungan lima hari dijadwalkan tiba di New York untuk bertemu dengan beberapa pengusaha terkemuka dan para bankir Wall Street.
Dia juga akan berpartisipasi dalam Forum CEO Saudi-AS pada hari Selasa (27/3/2018), kata Kedutaan Saudi di Washington.
Forum ini akan dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka, seperti CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon, Co-Founder Kohlberg Kravis Roberts & Co Henry Kravis, dan Chief Executive Officer NASDAQ Adena Friedman.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
CEO Blackstone Group Stephen A. Schwarzman diperkirakan akan mengadakan acara pada hari Kamis untuk menjamu Putra Mahkota.
Kesepakatan Bidang IT
Kesepakatan yang ditandatangani antara Arab Saudi dan AS termasuk di sektor teknologi informasi (IT), dengan Microsoft untuk transformasi digital Arab Saudi melalui transfer pengetahuan dan akuisisi sistem yang terkait dengan kecerdasan buatan.
Empat MoU lainnya juga ditandatangani antara sejumlah perusahaan Saudi, termasuk Saudi Aramco, Saudi Electricity Company dan Safnat, dengan sejumlah perusahaan AS untuk membangun sistem data tingkat lanjut dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi 4G di bidang pekerjaan mereka untuk meningkatkan efisiensi dan pengembangan bisnis.
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng
Perjanjian yang ditandatangani oleh Saudi Aramco termasuk satu dengan Honeywell untuk memanfaatkan layanan perusahaan dalam Revolusi Industri Keempat untuk menciptakan 400 jenis pekerjaan pada 2020, dan kesepakatan dengan GE untuk mendukung konversi digital operasi Aramco dalam Revolusi Industri Keempat senilai $ 4 miliar dan diharapkan dapat menciptakan 750 jenis pekerjaan pada tahun 2020.
Perusahaan Pertambangan Arab Saudi Maaden menandatangani perjanjian dengan Alcoa untuk memperluas kapasitas penambangannya di Kota Industri Ras Al Khair dengan menginvestasikan $ 500 juta dalam kesepakatan yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru pada 2020.
Maaden dan Mosaic juga menandatangani studi kelayakan untuk proyek Fosfat 3 senilai $ 45 miliar dan diperkirakan akan menciptakan hampir 1.000 pekerja pada tahun 2020. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional