Riyadh, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Saudi, Faisal bin Farhan, pada Senin malam (10/2), mengonfirmasi penolakan kedua negara terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza.
Menurut media Iran, Menlu Saudi menekankan dalam panggilan tersebut “posisi tegas Kerajaan Saudi menolak rencana apa pun untuk memindahkan secara paksa warga Palestina dari Gaza ke negara lain.” Quds Press melaporkan.
Saudi juga menyetujui usulan Iran untuk mengadakan pertemuan para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam menyatukan posisi menghadapi rencana Trump.
Sementara itu, Menlu Iran Araghchi menggambarkan rencana AS-Israel untuk secara paksa memindahkan penduduk Jalur Gaza dan mendeportasi mereka ke negara lain sebagai perpanjangan dari rencana kolonial yang bertujuan melenyapkan perjuangan Palestina.
Baca Juga: Sebelum ke Indonesia, Erdogan Mampir ke Malaysia, Ini Agendanya
Dia menekankan perlunya masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas “menghadapi dan melawan konspirasi ini.”
Araghchi juga mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait gagasan pendirian negara Palestina di wilayah Saudi.
Ia menilai pernyataan tersebut “kurang ajar” dan menganggapnya sebagai “bukti entitas pendudukan dalam memberikan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan.”
Araghchi merujuk pada konsultasinya dengan menteri luar negeri negara-negara Islam dan munculnya dukungan OKI untuk mengambil langkah-langkah serius terhadap rencana-rencana AS-Israel yang bertujuan melenyapkan Palestina. []
Baca Juga: Anggota Dewan Syura Saudi Kritik Netanyahu Soal Relokasi warga Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)