Riyadh, MINA – Arab Saudi mengecam pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir yang menyerukan pembangunan sinagog di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Saudi dengan tegas menolak pernyataan ekstremis dan provokatif ini. MEMO melaporkan, Selasa (27/8).
Kementerian tersebut juga menekankan “perlunya menghormati status historis dan hukum Masjid Al-Aqsa” dan kembali menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya dan mengakhiri bencana kemanusiaan Palestina.
Ben-Gvir mengklaim, orang Yahudi memiliki hak untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa, dengan mengatakan bahwa ia akan membangun sinagoge di tempat suci umat Islam tersebut.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Ini adalah pertama kalinya menteri Israel berbicara secara terbuka tentang pembangunan sinagoge di dalam Masjid Al-Aqsa. Namun, ia telah berulang kali menyerukan dalam beberapa bulan terakhir untuk mengizinkan orang Yahudi beribadah di tempat tersebut.
Seruannya itu disampaikan di tengah serangan berulang kali ke kompleks tersebut oleh pemukim ilegal Israel yang berada di bawah perlindungan polisi.
Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Umat Yahudi menyebut daerah itu sebagai Temple Mount, yang diyakini sebagai lokasi dua kuil Yahudi kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Pada 1980, Israel mencaplok seluruh kota, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. []
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional