Riyadh, MINA – Kerajaan Arab Saudi mengutuk aksi penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki oleh menteri ekstrimis Zionis Israel, Itamar Ben-Gvir, serta serangan militer Israel terhadap klinik yang dikelola Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan resmi dilaporkan WAFA, Rabu (2/4) Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan kutukan terhadap tindakan Ben-Gvir yang memasuki kompleks suci Al-Aqsa dengan pengawalan ketat dari polisi Israel.
“Kerajaan Arab Saudi mengutuk dengan sekeras-kerasnya penyerbuan terhadap Masjid Al-Aqsa oleh Menteri Keamanan Nasional Israel yang dilakukan di bawah perlindungan aparat pendudukan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Saudi juga menegaskan kembali penolakannya terhadap pelanggaran terang-terangan Israel terhadap kesucian Al-Aqsa serta tindakan yang berupaya mengubah status sejarah dan hukum Yerusalem dan tempat-tempat suci Islam di kota tersebut.
Baca Juga: India Akui Menderita Kerugian Signifikan akibat Serangan Pakistan
Selain itu, Riyadh mengutuk serangan militer Israel yang menargetkan klinik UNRWA di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara. Setidaknya 15 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan udara tersebut, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Serangan terhadap klinik UNRWA itu memicu kecaman luas, mengingat fasilitas tersebut digunakan untuk memberikan layanan medis kepada para pengungsi yang terus mengalami kesulitan akibat blokade dan agresi genosida Zionis Israel yang berkepanjangan.
Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan bahwa tindakan tersebut mencerminkan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.
“Kerajaan mengutuk keras penargetan terhadap organisasi kemanusiaan dan pekerja bantuan oleh pasukan pendudukan Israel,” lanjut pernyataan itu, seraya menyerukan perlindungan bagi lembaga-lembaga PBB dan staf kemanusiaannya.
Baca Juga: Hubungan Trump-Netanyahu Berada di Titik Terendah
Saudi juga mendesak komunitas internasional untuk segera bertindak guna menghentikan mesin perang Israel yang terus mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan, hukum internasional, serta norma-norma yang berlaku.
Lebih jauh, kerajaan memperingatkan bahwa kegagalan dunia dalam menindak pelanggaran serius ini akan semakin menghambat prospek perdamaian yang diharapkan, merusak kredibilitas hukum internasional, serta memperburuk ketidakstabilan di kawasan dan dunia.
Seiring dengan meningkatnya eskalasi di Gaza, laporan terbaru juga menyebutkan bahwa serangan Israel tidak hanya menargetkan fasilitas medis, tetapi juga pemukiman warga sipil.
Dalam insiden terbaru, dua warga Palestina tewas dalam serangan terhadap rumah keluarga Durgham di kamp Bureij, Gaza tengah. Sementara itu, artileri Israel juga menghantam lahan pertanian di kota Al-Fakhari, timur Khan Yunis, selatan Gaza.
Baca Juga: Kemlu Pastikan WNI Aman di Tengah Konflik India-Pakistan
Tim medis dan pertahanan sipil di Khan Yunis terus berjuang mengevakuasi korban dari bawah reruntuhan rumah-rumah yang dibombardir. Dalam pencarian terbaru, setidaknya 12 jenazah, termasuk anak-anak dan perempuan, ditemukan di bawah puing-puing rumah keluarga Abdel Bari yang hancur akibat serangan udara Israel.
Dengan meningkatnya jumlah korban sipil dan kehancuran infrastruktur vital di Gaza, Saudi kembali menyerukan dunia untuk bertindak tegas dalam menghentikan kebrutalan Israel serta menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan yang terus terjadi terhadap rakyat Palestina.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Umumkan Gencatan Senjata Pakistan-India