Riyadh, 18 Muharram 1438/19 Oktober 2016 (MINA) – Kementerian Perdagangan dan Investasi Arab Saudi telah menginstruksikan secara resmi melarang penggunaan Samsung Galaxy Note 7 karena beberapa insiden.
Kementerian Perdagangan meminta kepada para pengguna untuk berhenti menggunakannya dan mengembalikannya ke agen dan menerima pengembalian dana, ujarnya dalam akun resmi Twitter-nya.
Arab Saudi telah menyaksikan beberapa insiden ledakan dari handphone Samsung model Galaxy Note 7, Kantor Berita Islam MINA melaporkannya dari sumber Saudi Gazette, Rabu (19/10) waktu setempat.
Mattawa Ali, seorang apoteker Mesir yang bekerja di pemerintahan Saudi dikejutkan oleh ledakan ponsel Samsung miliknya, dan mengajukan keluhannya ke Kementerian Perdagangan.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ia menyatakan bahwa ia terkejut dengan asap yang berasal dari tasnya diikuti dengan ledakan yang menakutkan. Setelah membuka tas, ia menemukan bahwa baterai teleponnya telah meledak.
Bulan lalu, penerbangan Saudi Arabian Airlines telah melarang penumpang dan kru dari menggunakan Galaxy Note 7 pada penerbangannya.
Sabtu lalu (16/10), pemerintah Amerika Serikat juga telah melarang penggunaan smartphone Samsung Galaxy Note 7 dari transportasi udara di bawah perintah darurat. “Penumpang yang mencoba membawanya bisa didenda atau alat komunikasi itu disita,” pernyataan pemerintah Amerika Serikat.
Samsung, pembuat smartphone terbesar di dunia, mengumumkan penarikan global 2,5 juta perangkat 7S pada 2 September. Di samping itu juga telah mendorong sejumlah distributor global utama untuk menghentikan semua penjualan dan pertukaran perangkat. (T/P4/R05)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)