Dubai, 27 Jumadil Awwal 1436/18 Maret 2015 (MINA) – saudi/">Kerajaan Arab Saudi menyatakan penyesalannya terhadap Myanamar yang terus melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang sistematis, khususnya Muslim Rohingya.
Anggota Komisi dan anggota delegasi Arab Saudi untuk dewan HAM PBB di Saudi, Abdulaziz bin Ali Al-Aqla mengatakan dalam pidato sebelumnya di Jenewa, dengan teliti melihat laporan PBB tentang situasi hak asasi manusia di Myanmar, belum ada perbaikan situasi dan nasib yang dialami oleh Muslim Rohingya dibandingkan kunjungan sebelumnya.
Sebelumnya, Saudy Press Agency (SPA) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Abdulaziz bin Ali Al-Aqla telah melakukan kunjungan ke Myanmar pada Juli lalu menyusul tuduhan Muslim Rohingya dianiaya oleh mayoritas Budha di Rakhine, Myanmar.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa ketegangan ini akan menyebabkan eskalasi kekerasan, pembunuhan dan minoritas Muslim akan terus mengalamami diskriminasi terbesar karena keputusan yang dikeluarkan oleh otoritas Myanmar merampas semua pemegang kartu sementara yang dimiliki Rohingya sebagai kartu identitas mereka.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Dia menyatakan keprihatinan Arab Saudi, bahwa diskriminasi terhadap Muslim penghapusan kewarganegaraan mereka dari negara dimana mereka berasal. Mereka selama ini dianggap sebagai imigran ilegal dan mendapat perlakuan diskriminatif, keterbatasan dalam bergerak.
Perwakilan Kerajaan menambahkan diskriminasi tersebut juga akan mengakibatkan peningkatan perasaan benci dan sengketa antara warga yang beda etnis dan menghancurkan upaya untuk meningkatkan dialog dan pemahaman antara masyarakat.
Kerajaan menuntut pemerintah Myanmar untuk berbuat lebih banyak dalam menyebarkan pemahaman toleransi dan tenggang rasa di antara komunitas yang berbeda di negara tersebut.
Dengan mengaktifkan penandatanganan MOU dengan Organisasi Jeddah berbasis Kerjasama Islam serta rencana kerja yang bertujuan memberikan bantuan dan membangun infrastruktur dari negara Myanmar pada umumnya dan daerah di mana minoritas ini hidup pada khususnya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Dan saudi/">kerajaan Arab Saudi telah membuat program yang menyalurkan dana 50 juta dolar kekerasan komunal yang terjadi di Myanmar.(T/Poo4/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina