Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SAUDI SIAGAKAN 30.000 TENTARA DI PERBATASAN IRAK

Zaenal Muttaqin - Kamis, 3 Juli 2014 - 16:45 WIB

Kamis, 3 Juli 2014 - 16:45 WIB

1056 Views

Puluhan ribu tentara Arab Saudi disiagakan di perbatasan dengan Irak (Foto: Dok/Wordbulletin)
Puluhan ribu tentara <a href=

Arab Saudi disiagakan di perbatasan dengan Irak (Foto: Dok/Wordbulletin)" width="300" height="225" /> Puluhan ribu tentara Arab Saudi disiagakan di perbatasan dengan Irak (Foto: Dok/Wordbulletin)

Riyadh, 5 Ramadhan 1435/3 Juli 1435 (MINA) – Arab Saudi mengerahkan 30.000 tentara untuk disiagakan di perbatasannya dengan Irak, setelah tentara Irak menarik diri dari daerah itu, lapor televisi al-Arabiya, Kamis.

Perusahaan minyak utama Saudi berada 800-km (500 mil) di perbatasan Irak, tempat oposisi dan kelompok militan Irak merebut wilayah-wilayah disekelilingnya.

Mengutip dari Wordbulletin, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan , Raja Abdullah telah memerintahkan semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kerajaan terhadap potensi “ancaman oposisi Irak”.

Al-Arabiya juga mengatakan pada situsnya,  pasukan Saudi kini berkonsentrasi penuh di erbatasan Irak, sementara bantuan kepada oposisi Surian dihentikan.

Baca Juga: Tinjau Pengerahan Militer, Netanyahu Kunjungi Wilayah Suriah yang Diduduki

Media itu juga  mengklaim telah memperoleh video yang menunjukkan 2.500 tentara pemerintah Irak di gurun timur kota Karbala telah ditarik kembali dari perbatasan.

Militer Irak menghimbau seluruh jajarannya untuk berhenti memposting rekaman videonya untuk menghindari pelacakan oleh tentara oposisi.

Sejak 9 Juni 2014 lalau, pasukan oposisi dari Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) menguasai sebagian besar kota. Diperkirakan 1.300 pasukan bersenjata merebut kantor pemerintahan Provinsi Nineveh, fasilitas militer, dan Bandar Udara Internasional Mosul.

Sementara itu, 500.000 warga kota Mosul telah melarikan diri dari kota. Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki memberlakukan keadaan darurat nasional segera setelah serangan tersebut. Meskipun sedang dilanda krisis keamanan, Parlemen Irak tidak memperbolehkan Maliki untuk menyatakan keadaan darurat. (T/P07/P04 )

Baca Juga: Israel Serang Markas AL Rusia di Suriah

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Sport
Dunia Islam
MENAG
Indonesia
Internasional