Riyadh, MINA – Sebuah maskapai penerbangan Israel dipaksa untuk membatalkan penerbangan ke Dubai setelah gagal mendapatkan izin Arab Saudi untuk terbang melalui wilayah udaranya, menurut media Israel.
Radio militer Israel mengatakan, para penumpang menunggu selama 10 jam di Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv sebelum penerbangan Israel dibatalkan. Demikian dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (27/5).
Alasan penolakan Saudi untuk memberikan izin penerbangan Israel masih belum jelas.
Sebelumnya, Riyadh telah mengizinkan penerbangan Israel untuk menggunakan wilayah udaranya dalam perjalanan ke Dubai sejak November.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Tanpa menggunakan wilayah udara Saudi, penerbangan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) akan sulit dan tidak berkelanjutan, karena membuat periode penerbangan menjadi delapan jam, bukan tiga jam.
Pada Desember lalu, Israel mengumumkan program penerbangan dengan dua penerbangan setiap hari antara Israel dan UEA.
Pada September lalu, UEA dan Israel menandatangani kesepakatan yang disponsori AS untuk menormalkan hubungan mereka.
Sejak saat itu, kedua negara telah menandatangani puluhan perjanjian bilateral di berbagai bidang, termasuk investasi, jasa perbankan, dan pariwisata. (T/Hju/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)