Riyadh, MINA – Arab Saudi telah memberlakukan penutupan sementara wilayah timurnya, Qatif, tempat tinggal populasi Syiah yang besar, untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) setelah mencatat empat kasus lagi yang meningkatkan total menjadi 11.
Langkah ini berisiko menimbulkan gesekan di Qatif, yang telah menjadi “titik api” antara pemerintah Saudi dan penduduk minoritas setempat di negara yang mengeluhkan diskriminasi dan marginalisasi- tuduhan yang dibantah peme rintah.
Saudi akan menangguhkan semua kegiatan pendidikan dan Al-Quran di masjid mulai Senin (9/3) untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19, lapor televisi pemerintah. Demikian Al Jazeera melaporkan.
Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan, Ahad, semua orang yang didiagnosis dengan penyakit itu berasal dari Qatif. Pihak berwenang Saudi sebelumnya mengatakan mereka yang terinfeksi setelah pergi ke Iran atau berinteraksi dengan orang-orang yang mengunjungi Iran, tempat penting bagi situs-situs suci Syiah.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Pembatasan di Qatif juga dapat meningkatkan ketegangan antara Arab dan Iran setelah Riyadh pada Kamis lalu mengecam Teheran karena mengizinkan warga negara Saudi masuk di tengah wabah Covid-19.
Arab Saudi telah melarang perjalanan ke Iran dan mengatakan tindakan hukum akan diambil terhadap warga negara Saudi yang bepergian ke sana.
Iran telah muncul sebagai pusat Covid-19 di Timur Tengah. Negara ini telah melaporkan 194 kematian akibat virus itu pada Ahad, menempatkannya sejajar dengan Italia sebagai negara dengan jumlah kematian tertinggi di luar China. (T/R10/RS1)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant