Sochi, Rusia, 28 Dzulhijjah 1436/12 Oktober 2015 (MINA) – Wakil Putra Mahkota dan Menteri Pertahanan Arab Saudi, Mohammed bin Salman bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Ahad (11/10) membahas langkah-langkah menghadapi kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).
Dalam pertemuan di Sochi ini, Wakil Putra Mahkota menyuarakan minat Arab Saudi dalam mewujudkan aspirasi damai rakyat Suriah dan menegaskan dukungannya untuk memecahkan krisis Suriah sesuai dengan resolusi Konferensi Jenewa 1.
Berbicara setelah pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, kedua negara bersedia bekerja sama di Suriah dan ingin mencegah pembentukan “khalifah teroris”.
“Pada kedua pihak, sejauh yang saya tahu, ada pemahaman bahwa pertemuan hari ini bisa menuju kepada kerjasama kami,” kata Lavrov, Arab News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Lavrov mengakui, Arab Saudi telah “mengkhawatirkan” tentang tujuan Rusia di Suriah, tetapi dia menegaskan serangannya hanya menargetkan militan, termasuk ISIS dan Jabhat Al-Nusra afiliasi Al-Qaeda.
“Kami menyatakan keprihatinan kami bahwa operasi ini dianggap sebagai aliansi antara Iran dan Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir pada kesempatan yang sama.
“Tapi dalam percakapan, teman-teman Rusia kami menjelaskan kepada kami bahwa tujuan utama adalah pertarungan melawan Daesh (ISIS) dan terorisme,” tambahnya.
Lebh lanjut Al-Jubeir mengatakan, Riyadh khawatir atas operasi militer di Suriah dan Riyadh ingin mencari alasan umum kepada Rusia untuk menjaga kesatuan Suriah.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Al-Jubeir menegaskan, Kerajaan akan meningkatkan kerjasama dengan Rusia untuk melawan “terorisme”. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon