Jakarta, MINA – Direktur Pusat Penelitian Makanan dan Nutrisi SEAMEO RECFON Muchtaruddin Mansyur mengatakan, stunting pada anak lebih berbahaya daripada virus corona.
“Dampak stunting lebih berbahaya dari Covid-19 atau virus corona. Dalam kasus virus corona, kalau ada yang meninggal ya sudah. Tapi kalau stunting, kalau umurnya 50 tahun maka selama 50 tahun itu akan menjadi beban demografi,” ujar Muchtaruddin setelah penandatanganan kerja sama antara Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Lombok Timur dan SEAMEO RECFON dalam penurunan stunting di Jakarta, Jumat (6/3).
“Oleh karena itu, pemerintah daerah harus memberikan perhatian khusus terkait stunting ini,” tambahnya.
Muchtaruddin juga mengatakan bahwa ada hikmah di balik merebaknya wabah virus corona tersebut. Gaya hidup masyarakat mengalami perubahan, yang sebelumnya kurang bersih dan sehat menjadi lebih perhatian pada kebersihan dan kesehatan.
Baca Juga: Tanah Longsor di Padang Lawas Sumut Akibatkan Empat Orang Meninggal Dunia
“Yang biasanya jarang cuci tangan, sekarang jadi sering cuci tangan. Tapi ada komponen yang penting dari itu semua, yakni makanan yang dikonsumsi gizinya harus seimbang,” imbuhnya.
Makanan seperti ikan, seafood dan daging, yang banyak mengandung zinc, tentunya lebih baik di konsumsi untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Selain dari makanan, Muchtaruddin juga mengingatkan pentingnya aspek senitasi dikarenakan mewabahnya virus corona ini.
“Perilaku hidup bersih dan sehat tersebut jika sudah diterapkan sehari-hari, maka akan menurun pada generasi selanjutnya, anak yang di lahirkan pun sehat dan bebas stunting,” jelasnya. (L/Ty/Ma/RI-1)
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki NNT Kembali Erupsi
Mi’raj News Agency (MINA)