Sebab Orang Jadi Sombong

Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Kadangkala, terselip di hati kita sudah merasa lebih baik dari orang lain. Ada orang yang sombong karena dia merasa sudah pernah keliling dunia. Ada orang yang sombong karena dia sudah menjadi orang yang terkenal di mana-mana. Ada orang yang sombong karena dia sudah selesai menempuh pendidikan doctoral. Ada juga orang yang sombong karena dia merasa sudah menjadi orang yang paling faham dalam masalah agama (dien). Ada orang yang sombong karena merasa berasal dari keturunan orang berpengaruh, keluarga kaya dan ulama besar.

Diseberang sana, ada orang sombong karena merasa sudah sukses bergelimang harta. Orang sombong karena merasa sudah ikut andil menanam jasa mendidik seseorang hingga sukses. Ada orang yang sombong karena dia mempunyai jabatan yang tinggi. Bahkan ada orang yang sombong karena dia mempunya pekerjaan dengan gaji besar dan sederet kendaraan mewah yang dimilikinya. Masih banyak sebab-sebab kesombongan yang kadang tidak disadari oleh seseorang.

Itulah di antara beberapa sebab yang menjadi pemantik lahirnya kesombongan dalam diri seseorang itu karena ada beberapa hal yang belum disadarinya.  Orang yang memelihara sifat sombong, maka dia akan menjadi penduduk neraka. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW.

Haritsah bin Wahb berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku beri tahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang kasar, rakus, dan sombong.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menjelaskan tentang bahayanya sifat sombong. Kesombongan merugikan pelakunya di dunia dan juga di akhirat kelak. Tiga perilaku buruk tersebut akan membawa manusia menjadi penghuni neraka.

Kesombongan hanya akan membawa seseorang pada kehancuran. Kita harus belajar dari kisah iblis. Iblis itu hebat. Namun, dia sombong dan angkuh; merasa diri lebih baik dari nabi Adam AS. Akhirnya, dia diusir dari surga-Nya Allah. Allah SWT berfirman, “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” (Qs. al-A’raf: 13).

Orang sombong biasanya suka menghina dan merendahkan orang lain. Rasulullah SAW bersabda: “Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya yang Muslim.” (HR. Muslim).

Enam nasihat Imam al-Ghazali

Ada beberapa nasehat dari Imam al-Ghazali agar kesombongan yang dilakukan seseorang bisa diredam, antara lain sebagai berikut.

Pertama, jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah bahwa anak-anak tersebut lebih mulia daripada kita karena mereka belum banyak melakukan dosa.

Kedua, apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah ia lebih mulia daripada kita karena dia sudah lama beribadah.

Ketiga, jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena mereka telah mempelajari dan mengetahui banyak ilmu.

Keempat, jika melihat orang bodoh, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka melakukan dosa dalam kebodohan, sedangkan kita melakukan dosa dalam keadaan mengetahui.

Kelima, apabila melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin suatu hari nanti dia akan bertobat atas kesalahannya.

Keenam, apabila bertemu dengan orang kafir, katakan di dalam hati bahwa mungkin suatu hari nanti mereka akan mendapatkan hidayah dan memeluk Islam sehingga segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah.

Nasihat Imam al-Ghazali mengajarkan kita agar rendah hati dan tidak merasa lebih baik daripada orang lain. Orang mukmin adalah mereka yang selalu rendah hati dan menghargai manusia lainnya. Allah SWT berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (Qs. al-Furqan: 63).

Semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita dari sifat sombong, wallahualam.(A/RS3/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Bahron Ansori

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.