Gansu, Cina, MINA – Sebanyak 1.200 warga Uyghur ditahan di sebuah penjara di provinsi Gansu, Cina barat, setelah secara diam-diam mereka dipindahkan di malam hari dari “kamp pendidikan ulang” di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang (XUAR), menurut pejabat penjara.
Pada Oktober tahun lalu, RFA melaporkan pihak berwenang pemerintah Komunis Cina di XUAR telah mulai secara diam-diam mengirim tahanan ke penjara di provinsi Heilongjiang dan bagian lain dari Cina, di kamp-kamp yang penuh sesak, tempat hingga 1,5 juta warga Uyghur dan etnis minoritas Muslim lainnya telah ditahan di empat bangunan berbeda sejak April 2017.
Dan dalam beberapa bulan terakhir, RFA berbicara kepada pejabat di provinsi Shandong, Shaanxi, dan Gansu, yang mengonfirmasi warga Uyghur dan tahanan Muslim lainnya dari XUAR telah dikirim ke penjara di sana, meskipun mereka tidak dapat memberikan jumlah atau tanggal pasti ketika mereka telah ditransfer. Demikian RFA melaporkan.
Karena kecaman global atas kondisi kamp, termasuk seruan agar pengamat internasional diizinkan masuk ke XUAR untuk menyelidiki situasi di sana, laporan menunjukkan pihak berwenang berupaya untuk mengaburkan informasi penahanan Uyghur dan minoritas Muslim lainnya di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Adapun mereka yang dipindahkan dari Xinjiang, ada 200-300 dari mereka di setiap sayap,” kata petugas itu, yang berbicara dengan syarat tidak mau disebut identitasnya.
“Terlepas dari siapa yang melakukan penyelidikan, kami tidak dapat mengungkapkan informasi apa pun,” kata petugas itu, yang juga menolak menyebutkan namanya.
“Mereka berada di sini bukan karena mereka melakukan kejahatan tertentu, tetapi karena alasan khusus, dan mereka berada di bawah pengamanan yang sangat ketat,” kata pejabat itu.
“Misalnya, mereka tidak diizinkan untuk bertemu dengan kerabat atau kenalan mereka,” ujarnya. (T/R11/P2)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai