Yerusalem, MINA – Sekitar 13.000 warga Muslim Yerusalem dapat melaksanakan shalat Jumat (2/2) di Masjid Al-Aqsa, di tengah tindakan ketat pendudukan Israel, yang berlanjut hingga Jumat ke-17 berturut-turut.
Menurut Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, pasukan pendudukan Israel menghalangi ribuan jamaah mencapai Masjid Al-Aqsa.
“Pasukan pendudukan menghentikan warga, menggeledah mereka, dan mencegah mereka memasuki Kota Tua dan mencapai Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan shalat Jumat,” pernyataan Departemen Wakaf.
Laporan Al-Quds Al-Araby menyebutkan, pasukan Israel membuat penghalang militer di tempat-tempat memasuki kompleks Al-Aqsa, dan mencegah imam dan khatib Masjid Al-Aqsa, Syaikh Ikrimah Sabri, memasuki Al-Aqsa.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pasukan Israel juga ditempatkan di jalur Wadi Al-Joz dan Ras Al- Amud.
Warga yang tidak bisa masuk ke kawasan Al-Aqsa melakukan shalat Jumat di dekat Gerbang Singa dan di lingkungan Ras al-Amoud.
Pasukan Israel juga dikerahkan di jalan-jalan kota Yerusalem, jalan-jalan menuju ke Yerusalem, dan lingkungan sekitar tembok Kota Tua Yerusalem.
Pasukan Israel mendirikan penghalang besi di jalan-jalan, dan mencegah ribuan pemuda memasuki Al-Aqsa.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sejak tanggal 7 Oktober 2023, otoritas pendudukan Israel memberlakukan pembatasan ketat terhadap masuknya jamaah kaum Muslimin dari Yerusalem dan sekitarnya untuk melakukan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka