SEBANYAK 140 MAHASISWA DIAJUKAN KE PENGADILAN MILITER MESIR

Kairo, 28 Rabi’ul Awwal 1436/20 January 2015 (MINA) – Para aktivis pergerakan “Tidak untuk pengadilan militer“  mengatakan, sebanyak 140 mahasiswa Mesir telah diajukan ke Pengadilan Militer Mesir, termasuk 22 mahasiswa dari Universitas Al-Azhar.

Menurut kelompok tersebut, ada 390 mahasiswa yang saat ini menunggu untuk diadili atas kasus mereka ke Pengadilan Militer, menyusul berlalunya resolusi 136 pembentukan pengadilan yang lebih militer dibawah rezim Al-Sisi. Demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Selasa

Selama dalam konferensi press yang diselenggarakan oleh gerakan itu, ayah dari Muhammad Ahmed Al-Arabi, seorang mahasiswa di Fakultas Perdagangan di Ain Shams University mengatakan, anaknya diculik 30 hari lalu dari rumahnya dan ditolak untuk akses ke perwakilan hukum sampai tiga hari yang lalu.

Al-Arabi mengatakan, anaknya dituduh menyebarkan berita palsu dan menghina tentara Mesir dan akan dipindahkan ke pengadilan militer.

Dia hanya diizinkan untuk menemui anaknya tiga hari yang lalu, setelah sebelumnya menghabiskan waktu selama sebulan untuk mencarinya di kantor Polisi di Ibukota tersebut.

“Ini lucu bagaimana mereka mengharuskan kita mendapatkan izin khusus dari tentara untuk mengunjungi anak saya, tapi juga melarang kita untuk datang ke kompleks militer karena kebijakan keamanan yang ketat,” katanya.

Al-Arabi juga menyatakan, sejak penangkapan anaknya telah mengalami penyiksaan, pemukulan dan penahanan di sel isolasi di penjara militer dengan mengenakan pakaian ringan yang tidak sesuai dengan kondisi saat ini.”

Dia menegaskan, anaknya tidak tergabung dalam kelompok Ikhwanul Muslimin  dan menuntut pembebasannya segera serta semua warga sipil di pengadilan sipil. (T/P002/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)