Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SEBANYAK 25.000 WARGA MESIR DI LIBYA PULANG

Rudi Hendrik - Jumat, 27 Februari 2015 - 23:49 WIB

Jumat, 27 Februari 2015 - 23:49 WIB

681 Views

Perbatasan Salloum antara Mesir dan Libya. (Foto: EPA)
Perbatasan Salloum antara <a href=

Mesir dan Libya. (Foto: EPA)" width="300" height="200" /> Perbatasan Salloum antara Mesir dan Libya. (Foto: EPA)

Kairo, 8 Jumadil Awwal 1436/27 Februari 2015 (MINA) – Lebih 25.000 warga Mesir kembali dari Libya sejak kelompok bersenjata Negara Islam (IS) atau ISIS memposting video mengerikan awal bulan ini tentang eksekusi massal warga Kristen Mesir.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan, 21.407 warga Mesir pulang melalui perbatasan Sallum, sementara 4.122 lainnya menyeberang ke Tunisia yang kemudian pulang menggunakan penerbangan carteran pemerintah Mesir, News24 melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Tidak ada angka pasti untuk jumlah warga Mesir yang bekerja di Libya, tapi perkiraan mencapai jumlah ratusan ribu orang.

Sebelumnya Mesir melakukan serangan udara terhadap sasaran-sasaran kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di Libya pada 16 Februari, sebagai pembalasan atas eksekusi 21 orang warga Kristen Koptik Mesir dan mendesak tenaga kerja asing untuk pulang demi keselamatan mereka sendiri.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Sebelum pemberontakan Amerika Serikat dan NATO yang didukung kelompok milisi lokal menggulingkan dan membunuh Presiden Libya Muammar Gaddafi pada 2011, sekitar 1,5 juta warga Mesir bekerja di negara kaya minyak itu, terutama di konstruksi dan jasa.

Tapi ratusan ribu warga melarikan diri dari Libya seiring pertumpahan darah tahun ini jauh lebih brutal di tengah gejolak yang melanda Libya sejak tumbangnya Gaddafi.

Negara ini dibanjiri dengan senjata dan menentang milisi yang berjuang untuk mengendalikan kota dan kekayaan minyak.

Libya memiliki dua pemerintah dan parlemen yang bersaingan. Pemerintah yang diakui oleh masyarakat internasional berkedudukan di ujung timur negara itu dan yang lain menguasai ibukota Tripoli. (T/P001/P2)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Palestina
Dunia Islam
Palestina