Mosul, 21 Jumadil Awwal 1438/19 Februari 2017 (MINA) – Sekitar 350.000 anak-anak terjebak di Mosul Barat saat pasukan Irak dan koalisi melancarkan serangan besar-besaran merebut kembali daerah itu dari ISIS, demikian organisasi kemanusiaan Save the Children memperingatkan, Ahad.
“Pasukan Irak dan sekutu mereka, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, harus melakukan segala daya mereka untuk melindungi anak-anak dan keluarga mereka dari bahaya, dan menghindari serang bangunan fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit,” kata Maurizio Crivallero, Direktur badan amal Irak berbasis di London itu.
“Ini adalah situasi suram bagi anak-anak di Mosul Barat sekarang : bom, baku tembak dan kelaparan jika mereka tinggal – atau eksekusi dan penembak jitu,” kata Crivallero dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia menambahkan perlunya diadakan rute menyelamatkan diri yang aman bagi warga sipil sesegera mungkin.
Ofensif untuk merebut kembali tepi barat Mosul yang dimulai pada hari Ahad bisa menjadi pertempuran paling brutal namun dalam operasi empat bulan-tua di kota kedua Irak itu, di mana pemimpin kelompok ISIL menyatakan sebagai “khalifah” pada tahun 2014.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Pemerintah Irak melancarkan serangan untuk merebut Mosul pada 17 Oktober, dan menyatakan Mosul timur “sepenuhnya dibebaskan” pada 24 Januari. Kini berikutnya merebut Mosul barat.
Pasukan pembebas juga menghadapi tantangan terberat, jalan-jalan sempit Kota Tua di tepi barat Mosul, dilewati kendaraan-kendaraan militer dan banyak ponduduk.
Save the Children memperingatkan bahwa “dampak artileri dan persenjataan peledak lainnya pada jalan-jalan yang sempit, jalan-jalan padat penduduk, sehingga dikhawatirkan lebih mematikan dan tanpa pandang bulu dari apa yang telah kita lihat sejauh ini dalam konflik ini.”. (T/R13/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata