Gaza, MINA — Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah akibat serangan pasukan Israel meningkat menjadi 360.000 orang, demikian dikatakan badan PBB untuk pengungsi Palestina pada Senin (13/5).
“Hampir 360.000 orang telah meninggalkan #Rafah sejak perintah evakuasi pertama sepekan lalu,” kata UNRWA pada X, Anadolu melaporkan.
“Sementara itu, pengeboman di #Gaza utara dan perintah evakuasi lainnya telah menciptakan lebih banyak pengungsian dan ketakutan bagi ribuan keluarga,” tambahnya.
Badan pengungsi Palestina menegaskan, “Tidak ada tempat untuk pergi. TIDAK ada keamanan tanpa #gencatan senjata.”
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Israel telah melancarkan serangan tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Lebih dari 35.000 warga Palestina telah tewas di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 78.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Lebih dari tujuh bulan perang Israel — Gaza berlangsung, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85% populasi daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari mengatakan “masuk akal” bahwa Israel melakukan genosida di Gaza, dan memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan kebrutalan di Gaza, dan mengambil tindakan, menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. []
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Mi’raj News Agency (MINA)