Kairo, 8 Dzulqa’dah 1436/23 Agustus 2015 (MINA ) – Pengadilan Militer Mesir telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada 95 orang pemimpin/anggota Ikhwanul Muslimin karena dinyatakan bersalah atas peran mereka dalam aksi-aksi protes anti-pemerintah hasil kudeta militer pada tahun 2013.
Di antara yang dijatuhi hukuman itu adalah pemimpin Ikhwanul Muhammad Badie, Muhammad al-Beltagy, Safwat Hegazy dan tokoh-tokoh IM lainnya. Sebanyak 28 orang lainnya dijatuhi hukuman sekitar 10 tahun penjara. Sebanyak 76 orang dijatuhi hukuman secara “in absensia” (tak hadir dalam persidangan).
Putusan itu diumumkan dalam persidangan Sabtu di sebuah gedung pengadilan dalam kompleks Akademi Kepolisian di kota Kairo. Demikian Press-tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Hakim Ketua Muhammad al-Saaeed menyatakan, para terdakwa IM dinyatakan bersalah menghasut kekerasan, dan menyerang kantor kepolisian selama aksi protes mereka di kota Terusan Suez dari Port Said lebih dari dua tahun yang lalu.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Peristiwa Agustus 2013, terjadi beberapa hari setelah tentara menggulingkan Muhammad Mursi, presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis. Pada 2013, tentara Mesir mulai tindakan keras yang sistematis pada pendukung Mursi yang didukung Ikhwanul Muslimin.
Sejak penggulingan Mursi 3 Juli 2013, ribuan demonstran anti-pemerintah sebagian besar pendukung Ikhwanul Muslimin telah dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan militer Mesir dan ratusan lainnya telah dijatuhi hukum mati.
Sementara itu hampir 300 tahanan politik telah meninggal di fasilitas penahanan. Aktivis HAM mengatakan, kematian itu disebabkan oleh “kesengajaan dan kelalaian medis” dari otoritas penjara, penyiksaan, penjara penuh sesak, dan secara keseluruhan “tidak sehat dan tidak manusiawi”-nya kondisi penjara yang menampung lebih dari 40.000 tahanan politik di fasilitas penahanan itu.
Pembantaian Rabaa
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Pada 14 Agustus 2013, pasukan keamanan Mesir melakukan serangan mematikan di dua kamp demonstran di Kairo, satu di al-Nahda Square dan yang lebih besar di Rabaa al-Adawiya Square. Dua situs telah diduduki oleh pendukung Mursi pada pekan lalu.
Human Rights Watch menjelaskan, serangan “salah satu pembunuhan terbesar di dunia demonstran dalam satu hari dalam sejarah”.
Ikhwanul Muslimin dan Koalisi Nasional untuk Mendukung Legitimasi (NCSL) mengklaim jumlah korban tewas pembantaian Rabaa saja sudah sekitar 2.600 orang.
Otoritas keamanan dalam negeri Mesir telah dipanggil menghadap pengadilan atas pembantaian itu. (T/P002/P2)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan